Liputan6.com, Jakarta - Layanan streaming musik, Spotify akan membatasi sejumlah album tertentu agar hanya bisa diakses oleh pelanggan premium. Spotify dilaporkan telah menandatangi kesepakatan mengenai hal tersebut dengan sejumlah label rekaman.
Dilansir Phone Arena, Minggu (19/3/2017), kesepakatan dengan label rekaman ini merupakan salah satu upaya Spotify mendapatkan keuntungan yang sebenarnya selagi bisnisnya berkembang pesat.
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, kesepakatan ini juga untuk menarik perhatian para investor, mengingat perusahaan dilaporkan tengah mempertimbangkan melantai di bursa saham. Pasalnya, Spotify saat ini kesulitan lepas dari layanan "freemium", sehingga jalan menjadi perusahaan publik tidak berjalan mulus.
Upaya perusahaan untuk menggelar Initial Public Offering (IPO), juga terhalang renggangnya hubungan dengan sejumlah artis. Sejumlah label musik dan penyanyi, pernah mengeluhkan rendahnya monetisasi lagu-lagu mereka di Spotify. Penyanyi Taylor Swift menarik album-albumnya dari layanan itu tiga tahun lalu.
Namun menurut catatan Financial Times, Spotify perlahan sudah mulai mengatasi masalah-masalah tersebut. Salah satunya yaitu adanya kesepakatan baru ini dengan label rekaman.
Spotify akan mengeluarkan biaya royalti yang lebih rendah. Tapi perusahaan harus membatasi peluncuran album besar, sehingga hanya bisa diakses oleh pengguna premium.
Kesepakatan seperti itu akan sangat mendorong posisi Spotify untuk IPO, dan meyakinkan para investor mengenai kemampuan perusahaan untuk menjadikan bisnisnya sebagai saham yang berharga.
Meskipun kompetitor utama, Apple Music, memiliki 20 juta pengguna berbayar sejak Juni 205, Spotify masih memimpin pasar musik streaming. Spotify saat ini bernilai US$ 8,5 miliar. Pada awal bulan ini, perusahaan asal Swedia itu mengantongi 50 juta pengguna berbayar dan optimistis meraup laba bersih untuk pertama kalinya pada tahun ini.
(Din/Cas)