Liputan6.com, Jakarta - Gemini 2.0 Flash akhirnya kini muncul di aplikasi Gemini untuk Android dan iOS. Fitur ini hadir setelah mengakhiri status eksperimennya dan memasuki tahap pengujian sejak bulan Desember lalu.
Model terbaru dari Google ini, yang disebut “designed for the agentic era,” diklaim lebih cepat dan lebih canggih dibandingkan Gemini 1.5 Pro yang diluncurkan pada Mei lalu.
Advertisement
Baca Juga
Mengutip 9to5google, Selasa (4/2/2025), Gemini 2.0 Flash menawarkan kinerja yang lebih unggul dalam hal kode, akurasi, matematika, penalaran, dan berbagai benchmark lainnya, dengan respons dua kali lebih cepat.
Advertisement
Keunggulan performa ini tentu memberikan dampak positif untuk berbagai tugas sehari-hari seperti brainstorming, belajar, atau menulis. Bahkan versi terbarunya juga hadir untuk memperbarui kemampuan pembuatan gambar di aplikasi Gemini.
Setelah debut untuk pengguna gratis dan berbayar, Gemini 2.0 Flash kini hadir di aplikasi mobile. Di bagian model picker yang ada di bagian atas layar, pengguna bisa melihat deskripsi “For everyday tasks” yang menggambarkan kegunaan Gemini 2.0 Flash.
Untuk sementara, model-model sebelumnya, seperti Gemini 1.5 Flash dan 1.5 Pro, tetap tersedia untuk memungkinkan pengguna melanjutkan percakapan yang sudah dimulai.
Fitur yang ada di Gemini 2.0 Flash
Untuk pengguna Gemini Advanced, Gemini 2.0 Flash hadir dengan lebih banyak fitur, seperti konteks 1 juta token (setara dengan sekitar 1.500 halaman), fitur Gems, dan Deep Research.
Selain itu, melalui menu Plus, pengguna juga bisa mengunggah file dan mengakses Google Drive.
Aplikasi Gemini di iOS telah diperbarui, sedangkan pengguna Android juga bisa menikmati Gemini 2.0 Flash di versi stabil (16.3) dan beta (16.4) aplikasi Google.
Kalau belum melihat update ini, coba uninstall aplikasi dan periksa lagi karena fitur ini masih dalam proses pengguliran.
Di sisi lain, halaman Gemini Extensions di aplikasi mobile juga sudah diperbarui dengan filter kategori baru untuk memudahkan browsing, seperti Productivity, Communication, Device Control, Travel, Media, dan Learning.
Google Gemini Populer di Indonesia, Dipakai untuk Apa Saja?
Di sisi lain, Gemini, chatbot besutan Google disebut telah berhasil menarik minat para pengguna, termasuk di Indonesia. Terlebih, chatbot tersebut kini sudah mendukung Bahasa Indonesia sejak Juni 2024.
Menurut Group Product Manager Gemini Jules Walter, pengguna Indonesia telah memanfaatkan Gemini untuk berbagai macam hal. Bahkan, Google mencatat ada beberapa contoh penggunaan Gemini yang cukup populer di Indonesia.
"Sungguh menarik melihat betapa bermanfaatnya teknologi ini. Secara khusus di Indonesia, kami menemukan ada beberapa contoh penggunaan (Gemini) yang paling sering," tutur Jules dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta.
Jules menuturkan, salah satu penerapan Gemini AI yang cukup populer adalah sebagai bantuan akademik. Ia mengatakan, telah berbicara dengan sejumlah siswa yang bercerita tentang cara Gemini membantu mereka mempelajari materi pembelajaran.
"Sebagai contoh, ada beberapa orang yang bertanya lebih lanjut tentang informasi tabel periodik. Lalu, ada pula yang meminta (Gemini) membuatkan kuis untuk topik tersebut," tuturnya lebih lanjut.
Advertisement
Gemini Diajak Brainstorming
Selain untuk kebutuhan akademis, Gemini juga disebut membantu penggunanya untuk melakukan brainstorming. Sebagai contoh, ada guru yang memanfaatkan chatbot ini untuk bertukar pikiran mengenai cara menarik mengajarkan topik tertentu.
Hal lain yang juga menarik, menurut Jules, ada beberapa pengguna yang memanfaatkan Gemini untuk sekadar mengobrol atau meminta saran.
"Lalu, kami juga melihat orang-orang juga meminta nasihat (pada Gemini), layaknya yang dilakukan pada orang lain," ujarnya menjelaskan. Jules menuturkan, hal ini membuat Google Gemini memiliki pendekatan yang terbilang personal.
Tidak hanya tiga tugas tersebut, Gemini juga kerap dimanfaatkan untuk menjelajahi konten, menerjemahkan, membantu pengguna bekerja lebih cerdas, menciptakan media, menulis, coding, hingga belanja.
"Di Google, tujuan kami dan saya pribadi adalah memberikan akses ke AI kepada semua orang, serta melakukannya dengan cara yang berani dan bertanggung jawab," ujarnya menutup pernyataan.