SpaceX Luncurkan Roket Daur Ulang Pertama dalam Sejarah

SpaceX meluncurkan roket daur ulang pertamanya, The Falcon 9. Roket ini pernah dipakai untuk mendorong penerbangan pesawat Dragon pada 2016.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 01 Apr 2017, 07:30 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2017, 07:30 WIB
20170114- Roket Falcon 9- SpaceX-AP Photo
Setelah sempat mengalami penundaan akibat cuaca buruk pekan lalu, SpaceX akhirnya kembali meluncurkan Roket Falcon 9 dari Vandenberg Air Force Base di California, Sabtu (14/1) (AP Photo)

Liputan6.com, Jakarta - Daur ulang ternyata bukan hanya untuk kaleng, botol plastik, maupun plastik kemasan, tetapi juga untuk roket.

Hampir 15 tahun setelah merevolusi cara seseorang untuk mencapai luar angkasa, perusahaan milik Elon Musk, SpaceX, sukses meluncurkan kembali roket orbital yang sebelumnya pernah dipakai untuk mendorong muatan ke luar gravitasi bumi.

Seperti Tekno Liputan6.com kutip dari CNET, Sabtu (1/4/2017), roket orbital yang dimaksud adalah The Falcon 9. Roket ini meluncurkan satelit komunikasi komersial SES-10 dari Kennedy Space Center NASA di Florida, AS, Kamis 30 Maret 2017.

Sebelumnya, roket orbital milik SpaceX ini dipakai untuk meluncurkan pesawat ruang angkasa bernama Dragon yang bertugas memasok perbekalan ke International Space Station pada April tahun lalu.

Setelah mengantarkan Dragon, The Falcon 9 sukses mendarat kembali ke bumi, tepatnya di kapal bernama "Of Course I Still Love You", di Samudera Atlantic. Sekadar informasi, The Falcon 9 merupakan roket pertama dan hingga kini, jadi satu-satunya roket yang kembali ke bumi dengan selamat, tanpa adanya ledakan besar.

Setelah pendaratan di bumi, The Falcon 9 diperbaiki, direkondisi, dan disiapkan untuk peluncurannya yang kedua, Kamis lalu. Lagi-lagi, The Falcon 9 untuk kedua kalinya berhasil mendarat di bumi, di lepas pantai Floria tepatnya di tengah papan pendaratan yang ada di kapal Of Course I Still Love You.

CEO SpaceX Elon Musk mengatakan, hal tersebut bakal menuntun ke revolusi besar dalam penerbangan luar angkasa. "Ini adalah perbedaan nyata penerbangan menggunakan roket dan pesawat terbang. Saat pesawat terbang mendarat, bisa dipakai untuk terbang lagi," kata Musk.

SpaceX, kata Musk, berupaya membuat roket yang sudah pernah terbang ke luar angkasa bisa dipakai kembali. Tujuannya adalah untuk menekan biaya terbang ke luar angkasa.

Kini, SpaceX bisa dibilang telah berhasil dengan upayanya mendaur ulang roket. Mungkin saja, tujuan Musk untuk menerbangkan satu juta orang ke Mars bisa dilakukan seiring dengan keberhasilan The Falcon 9.

(Tin/Cas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya