Tak Lagi Fokus ke Mobile, Baidu Garap Asisten Virtual

Baidu menegaskan bahwa mereka akan lebih fokus mengembangkan asisten virtual berbasis kecerdasan buatan.

oleh Jeko I. R. diperbarui 04 Apr 2017, 09:30 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2017, 09:30 WIB
Raksasa Search Engine Asal China Siap Gempur Indonesia
Baidu (The Verge)

Liputan6.com, Shenzhen - Baidu, perusahaan teknologi asal Tiongkok, menegaskan mereka tak lagi akan berfokus ke internet mobile. Padahal, internet mobile selama ini diketahui menjadi salah satu fondasi bisnis utama Baidu.

Sebagai gebrakan langkah baru, perusahaan yang kerap dijuluki 'Google-nya Tiongkok' itu akan lebih memusatkan bisnisnya ke pengembangan asisten virtual berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).

Bahkan, Baidu disebut-sebut menggelontorkan dana lebih dari US$ 2,9 miliar atau sekitar Rp 38,6 triliun untuk menggarap proyek besarnya ini.

"Masa keemasan kami di internet mobile sudah usai. Kini, Baidu secara agresif akan melakukan investasi di AI. Kami pikir ini adalah langkah strategis yang bisa mengubah industri," kata CEO Baidu Robin Li sebagaimana Tekno Liputan6.com kutip dari Bloomberg, Senin (3/4/2017).

Sebelumnya, sebuah sumber menguar alasan mengapa Baidu serta merta terjun ke persaingan asisten virtual. Unit bisnis yang mengalami penurunan diklaim menjadi momok terbesar perusahaan.

Ambil contoh, keuntungan Baidu turun sebanyak 6 persen dari rata-rata lebih dari 30 persen selama tiga tahun terakhir, sedangkan bisnis iklan dengan kontribusi sebesar 70,5 miliar Yuan masih mendekam di lingkaran kompetitor Baidu.

Selain itu, salah satu situs milik Baidu bernama Nuomi, juga dilaporkan mengalami penurunan sebanyak 59 persen dalam waktu 12 bulan.

Sementara, keuntungan Waimai, layanan pesan antar makanan Baidu, juga merosot tajam. Informasi tersebut dilaprkan oleh Natalie Wu, analis perusahaan di China International Capital Corp.

Sebagai langkah awal, Baidu merekrut mantan eksekutif Microsoft, Qi Lu sebagai Chief Operating Officer (COO) untuk proyeknya ini. Lu akan memegang peran penting untuk membawa perusahaan ke pengembangan teknologi deep learning, augmented reality, dan image recognition.

(Jek/Cas)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya