Pemerintah Tuding Ada Diskriminasi Gaji di Google

Pemerintah Amerika Serikat menduga ada kesenjangan gaji yang "ekstrem" antara tenaga kerja laki-laki dan perempuan di Google.

oleh Andina Librianty diperbarui 10 Apr 2017, 16:30 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2017, 16:30 WIB
Logo Google
Kantor pusat Google. Foto: Digital Trends

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Ketenagakerjaan (Department of Labor, DOL) Amerika Serikat menduga ada kesenjangan gaji yang "ekstrem" antara tenaga kerja laki-laki dan perempuan di Google. Hal ini diketahui dari hasil penyelidikan pemerintah terhadap cara Google menggaji para karyawannya.

Tudingan terhadap Google tersebut disampaikan oleh Regional Director DOL, Janette Wipper, saat memberikan keterangan di pengadilan di San Francisco, Amerika Serikat.

Google menyatakan keberatannya atas tudingan tersebut. Raksasa internet itu menyatakan tidak pernah mendengar ada diskriminasi gender di dalam perusahaan, sampai keterangan Wipper muncul di publik.

Menurut Regional Solicitor DOL, Janet Herold, investigasi kasus ini belum selesai. Namun analisis pemerintah sejauh ini mengindikasikan diskrimnasi terhadap perempuan di Google cukup ekstrem.

"Sampai saat ini, kementerian telah menerima bukti penting diskriminasi sangat signifikan terhadap perempuan di posisi paling umum di kantor pusat Google," jelas Herold, seperti dilansir dari Business Insider, Senin (10/4/2017).

Selain Google, Oracle juga mengalami masalah serupa. DOL menggugat Oracle atas tudingan diskriminasi, dengan klaim perusahaan itu menggaji karyawan laki-laki kulit putih lebih tinggi daripada karyawan lain dengan jabatan sama. Oracle membantah dan menyebut tudingan tersebut sama sekali tidak berdasar.

(Din/Why)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya