Lulus Sekolah, Malala Yousafzai Bikin Akun Twitter

Aktivis Pakistan untuk pendidikan perempuan, Malala Yousafzai, merayakan kelulusan sekolahnya dengan menjadi salah satu pengguna Twitter.

oleh Andina Librianty diperbarui 11 Jul 2017, 08:00 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2017, 08:00 WIB
20170412-Malala Yousafzai jadi warga negara kehormatan Kanada-AP
Pemenang hadiah Nobel, Malala Yousafzai menyampaikan pidatonya pada upacara pemberian hadiah kewarganegaraan di Ottawa, Rabu (12/4). Malala merupakan orang keenam yang diberikan status kewarganegaraan oleh Kanada. (Justin Tang/The Canadian Press via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Aktivis Pakistan untuk pendidikan perempuan, Malala Yousafzai, merayakan kelulusan sekolah dengan menjadi salah satu pengguna Twitter. Ia memulai kehadirannya di Twitter dengan membagikan sejumlah pendapatnya tentang perjuangan perempuan.

Berdasarkan data di Twitter, Malala mem-posting kicauan pertamanya pada Jumat (7/7/2017) dengan menggunakan akun @malala.

"Hi, Twitter" dan "Today is my last day of school and my fisrt day on Twitter," adalah dua tweet pertama Malala.

Pantauan tim Tekno Liputan6.com, Senin (10/7/2017), akun Malala saat berita ini ditulis sudah memiliki 643 ribu followers dan 24 tweets. Pada salah satu kicauannya, Malala menyuarakan pentingnya perjuangan perempuan untuk mendapatkan pendidikan.

"Setiap perempuan memiliki cerita yang unik dan suara perempuan adalah senjata kita yang paling kuat untuk memperjuangkan pendidikan dan kesetaraan," tulisnya.

Selama lima tahun terakhir, Malala menjadi salah satu remaja perempuan paling populer di dunia. Ia dikenal dengan semangatnya memperjuangkan hak asasi manusia, khususnya pendidikan untuk perempuan di Lembah Swat, Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan barat laut, di mana Taliban setempat melarang anak-anak perempuan untuk bersekolah. Perjuangannya kini menjadi sebuah gerakan internasional.

Pada 2014, Malala diumumkan sebagai peraih Hadiah Nobel Perdamaian bersama Kailas Satyarthini, atas perjuangan melawan penindasan anak-anak dan remaja, serta memperjuangkan hak semua anak untuk mendapatkan pendidikan.

Saat itu, remaja yang kini berusia 19 tahun tersebut merupakan peraih Hadiah Nobel termuda.

(Din/Isk)

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya