Bapak Android Siapkan Smartphone Essential Terbaru?

Belum beres dengan isu pengiriman Essential PH-1, Andy Rubin malah dikabarkan akan menyiapkan seri terbaru Essential lainnya.

oleh Jeko I. R. diperbarui 18 Jul 2017, 13:00 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2017, 13:00 WIB
Andy Rubin, Sosok Fenomenal di Balik Pencipta Android
Andy Rubin (Geek.com)

Liputan6.com, California - Essential adalah smartphone anyar yang jadi sorotan belum lama ini. Dan kita tahu, smartphone itu tak lain dibesut oleh pencipta Android, Andry Rubin. Seri perdananya, Essential PH-1, cukup menuai respons positif. Sayang, pengapalan smartphone molor dari jadwal yang sudah ditetapkan.

Belum selesai dengan PH-1, pria yang dijuluki Bapak Android ini dikabarkan sudah kembali menyiapkan seri Essential baru lainnya. Informasi soal seri terbaru dengan kode nama “A11” ini, terungkap dari laman Ubergizmo via Wi-Fi Alliance pada Selasa (18/7/2017).

Tidak ada detail terkait spesifikasi dari Essential A11. Setidaknya, rumor yang beredar menyebut smartphone akan berjalan dengan sistem operasi Android 7.1.1 Nougat.

Bisa jadi, dapur pacunya mengusung komponen yang tak berbeda jauh dari PH-1. Diketahui, PH-1 ditopang dengan spesifikasi yang cukup "gahar" untuk kelasnya, yakni dibekali chipset Qualcomm Snapdragon 835, RAM 4GB dan memori internal 128GB.

Essential PH-1 sendiri seharusnya akan mulai dikirimkan 30 hari setelah peluncuran, yakni akhir Juni 2017. Kala itu, Rubin mengumumkannya pada Code Conference akhir Mei 2017.

Sayangnya, perusahaan justru tak memberikan komentar apa pun tentang keterlambatan ini. Tak diketahui alasan apa yang diberikan perusahaan ke konsumen terkait keterlambatan pengiriman PH-1.

Sikap Essential yang memilih bungkam, dianggap mengkhawatirkan seolah mengindikasikan ada masalah yang mungkin cukup rumit, alih-alih sekadar penundaan produksi.

Kemungkinan, Essential PH-1 akan siap dikirim dalam beberapa hari ke depan, dan mungkin Essential hanya melakukan strategi pemasarannya terkait penundaan ini.

Lantas, bagi konsumen yang sudah membayar US$ 700 atau Rp 9,3 jutaan, pasti juga cukup bingung dan penasaran dengan alasan di balik penundaan ini. Apalagi, belum ada informasi mengenai tanggal pasti perusahaan mengirimkan smartphone tersebut.

(Jek/Ysl)

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya