Liputan6.com, Jakarta - Tabrakan pesawat nirawak alias drone masih jadi pembahasan menarik. Tidak hanya tabrakan antar-drone, tapi juga dengan pesawat biasa. Hal ini mengundang rasa penasaran sejumlah ilmuwan untuk mengatasinya.
Misalnya saja seperti yang dilakukan peneliti di University of Southern Californoa (USC). Mereka mengembangkan teknologi yang memungkinkan pengguna menerbangkan 24 drone sekaligus tanpa tabrakan berbekal coding dan algoritma.
Advertisement
Baca Juga
Nora Ayanian, Profesor Komputer Sainsn USC mengatakan, dengan adanya gerakan serentak ini diharapkan drone bisa membantu manusia. Pekerjaan seperti memantau kebakaran dan mencari orang hilang menjadi lebih mudah.
senseFly dan Air Navigation Pro, dua perusahan terkemuka asal Swiss, juga mengembangkan aplikasi untuk menghindari tabrakan drone.
Fungsinya adalah mengingatkan pilot drone jika ada pesawat yang lewat. Aplikasi ini juga bisa mengingatkan pesawat sipil jika ada drone yang terbang di dekatnya.
Salah satu pengembang menjelaskan, pilot drone akan mendapat informasi bahwa dalam waktu dekat ada pesawat yang lewat. Setelah itu pilot akan menurunkan ketinggian atau mendaratkan drone secara manual.
Namun, aplikasi ini masih terus dikembangkan. Nantinya, secara otomatis drone akan menurunkan ketinggiannya jika mendeteksi ada pesawat yang akan lewat.
Theofilus Ifan Sucipto