Pesawat Cassini Siap Terjun ke Saturnus Minggu Depan

Sebelum terjun ke atmosfer planet, Cassini akan mengambil foto terakhir wajah Saturnus dari dekat dan akan mengirimkan data final.

oleh Jeko I. R. diperbarui 08 Sep 2017, 09:00 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2017, 09:00 WIB
Google doodle Cassini
Pesawat luar angkasa Cassini dan cincin Planet Saturnus (Sumber: Reuters)

Liputan6.com, California - Pesawat NASA yang mengeksplorasi Saturnus, Cassini, akan memasuki tahap akhir memutari planet pada minggu depan. Cassini sudah memulai orbit terakhirnya sejak Sabtu, 9 September 2017 dan diprediksi terjun ke planet cincin pada Jumat, 15 September 2017.

Dilaporkan Daily Mail, Jumat (8/9/2017), Cassini akan terjun ke dalam atmosfer planet sebelum akhirnya meledakkan diri. Pada Kamis, 14 September 2017, pesawat tersebut akan mengambil foto terakhir wajah Saturnus dari dekat dan akan mengirimkan data final untuk tim NASA.

Cassini sendiri diketahui telah mengorbit si Planet Cincin selama 13 tahun lamanya. Dalam rangka 'merayakan' akhir masa tugas Cassini, NASA juga merilis video terbaru yang memperlihatkan hari-hari terakhir pesawat itu.

Secara keseluruhan, video mengulas pencapaian besar Cassini hingga masa akhir pesawat yang disebut NASA dengan istilah "Grand Finale". Sebelum mendekati atmosfer planet, Cassini sendiri sudah melewati bulan Saturnus, Titan, pada April 2017. Fase ini dinilai memiliki risiko cukup berbahaya.

Pasalnya, Cassini harus bergerak cepat di antara atmosfer cincin dan Planet Saturnus demi mengumpulkan data penting terkait berapa usia cincin dan komposisi dari atmosfer planet.

"Meski ini merupakan tugas terakhir Cassini, kami anggap ini sebagai misi baru," kata kepala ilmuwan Cassini di NASA Jet Propulsion Laboratory Linda Spilker.

"Kami menerbangkan sebuah pesawat eksplorasi ke tempat yang belum pernah dijamah. Ketika ia terbang ke tempat yang baru, sudah jadi kewajiban baginya untuk menemukan hal yang menakjubkan," ia melanjutkan.

Puncak eksplorasi Cassini sudah terjadi pada 29 November 2016. Ia mengorbit sebuah wilayah yang disebut "F-Ring" usai mengorbit Saturnus sebanyak 22 kali pada saat itu.

 

Cassini, pesawat angkasa luar tanpa awak yang dikirim ke Saturnus (Foto: NASA).
Cassini, pesawat angkasa luar tanpa awak yang dikirim ke Saturnus (Foto: NASA).

Sekilas Perjalanan Cassini

Tiba di orbitnya pada 1 Juli 2004 lalu, pesawat luar angkasa ini dikirim para peneliti untuk mempelajari asal muasal, massa, dan usia cincin Saturnus.

Selama perjalanannya, Cassini juga menemukan penemuan penting, yakni bulan Saturnus termasuk sebagai salah satu tempat yang paling ramah di Tata Surya dan potensial mendukung kehidupan.

Salah satu pencapaian terbesar Cassini adalah di mana NASA mengumumkan pesawat tersebut berhasil mendeteksi reaksi kimia yang terjadi di bawah permukaan es Encelandus dan menunjukkan di sana mungkin bisa mendukung kehidupan.

Misi Cassini juga menghasilkan penemuan baru, yakni bulan Saturnus yang bernama Titan, memiliki sejumlah hal yang mirip dengan bumi, misalnya saja angin, hujan, dan lautan. Cassini terbang dekat dengan Titan kemudian masuk ke orbit Saturnus dan cincinnya serta mengumpulkan data foto sebanyak-banyaknya.

Terkait dengan misi terakhir Cassini, NASA bakal menyelenggarakan sebuah konferensi pers, satu jam setelah Cassini mulai masuk ke orbit antara Saturnus dan cincinnya.

(Jek/Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya