Alphabet Suntik Dana Rp 13,2 Triliun ke Lyft?

Induk usaha Google, Alphabet, dilaporkan tengah dalam proses menanamkan investasi di perusahaan transportasi online, Lyft.

oleh Andina Librianty diperbarui 16 Sep 2017, 13:00 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2017, 13:00 WIB
Google Kini Resmi Dimiliki Alphabet
Google akan menjadi anak usaha Alphabet Inc,

Liputan6.com, Jakarta - Induk usaha Google, Alphabet, dilaporkan tengah dalam proses untuk berinvestasi di perusahaan transportasi online, Lyft. Menurut sumber, Alphabet akan menanamkan modal sekira US$ 1 miliar atau sekitar Rp 13,2 triliun.

Dilansir Reuters, Sabtu (16/9/2017), suntikan dana dari Alphabet ini akan membuat Lyft sebagai penyedia transportasi online nomor dua dan membuat persaingan semakin ketat dengan Uber yang merupakan kompetitor utamanya. Pihak Alphabet dan Lyft menolak mengomentari laporan tentang rencana investasi ini.

Lebih lanjut, investasi Alphabet akan kian mempererat hubungan kedua perusahaan. Unit bisnis mobil pintar Alphabet, Waymo dan Lyft pada Mei silam mengumumkan kerjasama pengembangan teknologi mobil otonomos. Namun, keduanya tidak memberikan rincian tentang kerjasama tersebut.

Lyft sendiri saat ini sedang dalam proses ekspansi. Perusahaan yang berdiri sejak lima tahun ini, pada Agustus lalu mengumumkan layanannya telah tersedia di 40 negara bagian Amerika Serikat (AS), yang mencakup 94 persen populasi negara tersebut.

Lyft berhasil mendapatkan suntikan dana segar US$ 600 juta pada April 2017, yang sebagian besar berasal dari dana investasi global. Investasi tersebut membuat perusahaan menjadi bernilai US$ 7,5 miliar.

Investasi tambahan dapat membuat Lyft segera melantai di bursa. Menurut sumber, Lyft memperkirakan akan menggelar Initial Public Offering (IPO) pada 2018.

Di sisi lain, investasi Alphabet di Lyft akan semakin menguatkan langkah perusahaan di industri transportasi. Alphabet sejak 2013 telah menjadi investor di Uber melalui "kendaraan" modal venturanya, GV. Namun, hubungan keduanya semakin rumit ketika Waymo menuntut Uber karena diduga telah mencuri rahasia dagang perusahaan tersebut.

(Din/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya