Tiongkok Mulai Kembangkan LiFi sebagai Pengganti WiFi, Apa Itu?

Ilmuwan di Tiongkok mulai mengembangkan teknologi LiFi yang diklaim bakal jadi pengganti WiFi. Apa itu dan seberapa cepat koneksinya?

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 04 Okt 2017, 10:00 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2017, 10:00 WIB
Ilustrasi: Internet cepat
Internet yang cepat memang merupakan idaman semua orang

Liputan6.com, Changchun - Ilmuwan Tiongkok mulai membuat terobosan untuk mengembangkan saluran komunikasi nirkabel yang lebih cepat sebagai pengganti teknologi WiFi saat ini. Teknologi baru yang disebut Light Fidelity (LiFi) ini diharapkan bisa digunakan pada enam tahun mendatang.

Sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari People Daily, Rabu (4/10/2017), LiFi menggunakan cahaya dari lampu LED untuk mentransfer data lebih cepat dibandingkan dengan WiFi yang berbasis gelombang radio.

Dalam sebuah uji coba yang dilakukan pemerintah Tiongkok pada 2015, LiFi mampu mencapai kecepatan 50 gigabytes per detik. Dengan koneksi LiFi, satu unduhan film diklaim selesai hanya dalam waktu 0,3 detik.

Saat ini, kebanyakan penelitian menggunakan material langka untuk memberikan penerangan agar LiFi dapat digunakan untuk mengirim data. Sementara, tim ilmuwan Tiongkok menciptakan alternatif, yakni menggunakan F-CD. F-CD merupakan sebuah nanomaterial karbon berpendar yang lebih aman dan mampu mentransfer data lebih cepat.

"Banyak peneliti di dunia masih mengembangkan (teknologi) ini. Kami tim peneliti pertama yang sukses mengembangkannya dengan menggunakan material hemat biaya," kata pemimpin tim peneliti di Changchun Institute of Optics, Fine Mechanics and Physics Chinese Academy of Sciences Qu Songnan.

Qu mengatakan, material langka di tanah memiliki siklus panjang yang mengurangi kecepatan transmisi LiFi. Sementara, F-CD membuat transmisi data lebih cepat.

Dalam penelitian sebelumnya, titik karbon jumlahnya terbatas untuk emisi cahaya biru dan hijau. Adapun nanomaterial baru yang dikembangkan tim Qu mampu memancarkan semua cahaya yang terlihat mata manusia. Hal tersebut dianggap jadi terobosan di bidang nanomaterial karbon berpendar.

Qu mengatakan, hal itu adalah bagian penting mengembangkan LiFi. Dia pun berharap LiFi bisa digunakan paling cepat enam tahun lagi.

(Tin/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya