Liputan6.com, Redmond - Tak mudah bagi Bill Gates untuk bisa dinobatkan menjadi orang paling kaya di dunia. Karenanya, pendiri Microsoft ini berbagi rahasia apa saja yang ia lakukan sampai akhirnya bisa merengkuh takhta orang terkaya sejagat.
Dalam sebuah wawancara yang dilakukan Gates bersama Vanity Fair baru-baru ini, dirinya mengungkap salah satu rahasia yang ia lakukan adalah soal etos kerja. Menurutnya, pola kerja disiplin menjadi kunci utama kesuksesan orang untuk bisa hidup makmur dan sejahtera.
"Saya cukup fanatik jika sudah menyangkut kerjaan. Bahkan, saya bisa bekerja pada akhir pekan. Saya jarang liburan," ujar Gates mengakui.
Advertisement
Baca Juga
Kedisiplinan dan sifat 'workaholic' Gates pun diamini oleh rekan kerjanya yang juga merupakan pendiri Microsoft, Paul Allen.
Menurut pengakuan Allen, Gates memang suka bekerja sepanjang malam saat masa-masa Microsoft pertama kali didirikan. Sampai-sampai, sekretaris Gates mengira ia sempat pingsan.
"Etos kerja Gates luar biasa. Ia rajin bekerja siang dan malam. Bahkan, ada satu waktu di mana sekretaris datang di Senin pagi. Saat itu ia melihat Gates terkapar di lantai, mengira Gates pingsan. Kenyataannya, Gates memang tertidur karena lelah," kata Allen.
Saking disiplinnya Gates, Allen juga mengungkap rekannya itu ingin semua karyawan Microsoft mencontoh dirinya. Sampai-sampai, Gates pernah menghafal semua pelat nomor kendaraan karyawannya untuk bisa mengetahui mana yang rajin dan mana yang pemalas.
"Saya memang waktu itu sampai menghafal nomor pelat kendaraan karyawan. Saya pernah mengamati tempat parkir dan melihat jam berapa mereka tiba dan jam berapa mereka pulang," tutur Gates menambahkan.
Tegas, Tapi Tetap Dihormati
Tak sedikit karyawan Microsoft mengaku Gates adalah sosok petinggi dengan karakteristik tegas dan berprinsip. Bahkan, ada juga yang menilai suami dari Melinda Gates tersebut adalah bos yang tegas dan galak.
"Ia kadang mengintimidasi. Seringkali berhadapan dengannya saat tak sabaran, bahkan suka membentak jika menemukan sesuatu yang ia anggap bodoh dan tak masuk akal. Bagaimana pun, para karyawan tetap menghormatinya," ujar Candace Dempsey, mantan karyawan MSN di Microsoft.
Walau begitu, sosok Gates yang dikenal tegas perlahan melunak kala dirinya menikah dengan Melinda Gates pada 1994.
Saat itulah menjadi titik perubahan Gates menjadi sosok yang tak lagi bekerja keras seperti masa mudanya. Kenyataannya, Microsoft waktu itu sudah menjadi perusahaan besar. Beberapa tahun kemudian, Gates justru berfokus pada urusan filantropis dan kemanusiaan.
Alasan Gates berfokus untuk mengurusi hal kemanusiaan tak lain didasari atas dorongan orangtuanya.
"Mereka menjadi panutan saya dan mengajarkan akan berbagi dengan sesama itu indah dan tak ada salahnya," pungkas Gates.
(Jek/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Â
Advertisement