Vivo Ekspansi ke Eropa dan Afrika Tahun Depan

Vivo berencana ekspansi ke pasar Eropa dan Afrika pada tahun depan.

oleh Andina Librianty diperbarui 10 Nov 2017, 16:30 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2017, 16:30 WIB
Aksi Agnez Mo
Agnez Mo tampil memukai pengunjung yang hadir di acara Vivo V7+ Perfect Moment Tour di Medan, Sabtu (7/10/2017). Liputan6.com/ Reza Efendi

Liputan6.com, Jakarta - Vivo termasuk salah satu vendor smartphone terkenal di Asia, tapi belum begitu dikenal di sejumlah pasar besar lain. Namun, hal tersebut akan berubah pada tahun depan seiring dengan recana ekspansi perusahaan asal Tiongkok tersebut.

Dilansir GSM Arena, Jumat (10/11/2017), Vivo berencana ekspansi ke pasar Eropa dan Afrika pada tahun depan. Untuk memperkuat posisinya, Vivo menandatangani nota kesepahaman senilai US$ 4 miliar dengan Qualcomm.

Kesepakatan tersebut akan memperkuat kerjasama kedua perusahaan dan berbagi paten untuk bisa menghadirkan ponsel 5G ke pasar, serta mendiversifikasi berbagai fitur autentikasi biometrik. Kerjsama ini diharapkan bisa menguatkan posisi Vivo di pasar-pasar baru.

Terkait fitur autentikasi biometrik, Vivo merupakan perusahaan pertama yang melakukan demo pemindai sidik jari di bawah layar. Namun, kedua perusahaan dilaporkan juga ingin mengembangkan fitur identifikasi wajah 3D seperti iPhone X, bersamaan dengan pemindaian telapak tangan, iris mata dan berbagai fitur autentikasi biometrik lainnya.

Selain Vivo, Oppo dan Xiaomi juga menandatangani nota kesepahaman dengan Qualcomm. Oppo dan Xiaomi juga tertarik pada teknologi pemindaian 3D, yang dilaporkan dikembangkan secara bersama oleh Qualcomm dan Himax.

 

Strategi Ekspansi

Sebelum rencana ekspansi ke Eropa dan Afrika muncul, Vivo dilaporkan tengah berusaha memperkuat posisinya di pasar Asia. Berdasarkan pada laporan bulan lalu, Vivo berencana ekspansi ke tiga pasar baru di Asia dalam beberapa bulan ke depan, yaitu Taiwan, Singapura dan Hong Kong.

Dalam laporan yang sama, Vivo disebut akan memulai debut di Eropa dengan merilis smartphone secara resmi di Rusia. Perusahaan juga akan memperkuat bisnisnya di pasar Afrika dengan memilih Maroko dan Kenya sebagai target pasar baru.

Enam negara tersebut akan segera bergabung dengan banyak negara lain yang sudah menjadi wilayah pemasaran Vivo. Beberapa diantaranya adalah India, Thailand, Filipina, Myanmar, Malaysia, Indonesia, Pakistan, Kamboja, dan Bangladesh.

 

Sponsori Piala Dunia

Vivo merupakan salah satu vendor smartphone asal Tiongkok yang cukup agresif. Salah satu strategi barunya adalah menjadi sponsor resmi Piala Dunia International Federation of Association Football (FIFA).

Vivo beberapa bulan lalu mengumumkan kerjasama dengan FIFA untuk menjadi sponsor resmi Piala Dunia selama enam tahun yang meliputi dua turnamen, yaitu Piala Dunia 2018 di Rusia dan 2022 di Qatar.

Kontrak selama enam tahun ini menjadi keuntungan bagi Vivo karena Piala Dunia memiliki pengaruh global yang besar. Logo Vivo akan tampak di setiap pertandingan lewat papan iklan di lapangan, tiket pertandingan, siaran pers, dan tempat- tempat strategis lainnya.

Vivo juga mendapatkan program pemasaran khusus seperti hak untuk melakukan kegiatan pada sesi pemanasan pemain sebelum pertandingan.

(Din/Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya