Teknologi Broadband Dongkrak Pariwisata Indonesia

Pemerintah menilai teknologi broadband dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia, salah satunya melalui sektor pariwisata.

oleh Corry Anestia diperbarui 15 Nov 2017, 15:30 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2017, 15:30 WIB
Branding Baru untuk 10 Destinasi Utama Telah Diluncurkan Menpar
Menteri Pariwisata Arief Yahya meluncurkan 10 destinasi pariwisata utama Indonesia dengan branding baru.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menilai teknologi internet cepat (broadband) dapat mendongkrak sektor pariwisata di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya baru-baru ini. 

Di seminar Selular Network Go Digital Wonderful Indonesia, Arief mengungkapkan era digital kini mengubah cara para wisatawan melakukan perjalanan. Mereka mulai mencari informasi, memesan, dan membayar perjalanan, baik tiket dan tempat tinggal secara online

Menurutnya, teknologi broadband dapat menjadi kunci untuk mendorong sektor industri dengan memanfaatkan promosi digital. Salah satunya adalah sektor pariwisata yang ditargetkan dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Indonesia punya prospek cerah untuk kejar ketinggalan dengan negara tetangga, seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura. Hal ini juga sesuai target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo, sektor pariwisata harus naik dua kali lipat di 2019," ujarnya dalam keterangan rilis kepada Tekno Liputan6.com.

Target yang dimaksud adalah kontribusi terhadap PDB sebesar 8 persen, perolehan devisa Rp 240 triliun, penciptaan lapangan kerja 13 juta orang, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara 20 juta, pergerakan wisatawan domestik 275 juta, serta indeks daya saing pariwisata di ranking 30 dunia.

Studi oleh Bank Dunia pada 2009 memperkirakan negara-negara berkembang yang mendorong penetrasi broadband sebesar 10 persen dapat meningkatkan PDB negara sebear 1,2 persen.

Sementara, laporan International Telecommunication Union (ITU) 2013 memperkirakan dalam 10 tahun mendatang, broadband akan menjadi kunci dari seluruh layanan dan aplikasi yang akan semakin beragam, relevan, dan terjangkau bagi masyarakat.

"Pertumbuhan sektor pariwisata kita naik empat kali lipat dari rata-rata dunia, dan naik 3,5 kali lipat dari rata-rata Asia Tenggara. Dampak ke ekonomi semakin terasa, kami upayakan agar tren positif terus berlanjut hingga akhir tahun," tuturnya.

Infrastruktur Penunjang Pariwisata

Sebelumnya, Telkomsel mengungkap bahwa pihaknya berkomitmen untuk memperluas jaringan di seluruh Indonesia, seperti di wilayah-wilayah terpencil, perbatasan, hingga jaringan untuk memperkuat sektor industri. Salah satunya adalah pariwisata.

Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah menyebutkan operator pelat merah ini telah membangun 152.000 BTS, dengan 103 ribu di antaranya adalah BTS 3G/4G. "Kami juga membangun 753 BT di daerah 3T, yakni Terdepan, Terluar, Tertinggal, ditambah Perbatasan," tuturnya,

Kini layanan 4G Telkomsel sudah bisa dinikmati di 12 destinasi wisata yang diprioritaskan oleh pemerintah, antara lain Candi Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), dan Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur).

Kemudian, Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Toba (Sumatera Utara), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Tanjung Lesung (Banten), Morotai (Maluku Utara), Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), Bunaken (Sulawesi Utara), dan Raja Ampat (Papua Barat).

(Cas/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut:

 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya