Liputan6.com, Jakarta - Ponsel merek India Reliance Jio, JioPhone 4G, yang belum lama ini dirilis kabarnya mendapat angka pre-order sampai jutaan unit. Perusahaan pun terpaksa menutup proses pre-order dan memulai proses pengiriman perangkat kepada konsumennya.
Sayangnya, baru-baru ini dikabarkan bahwa ponsel meledak saat tengah diisi daya.
Advertisement
Baca Juga
Mengutip laporan Phone Radar, Rabu (20/12/2017), juru bicara Reliance menuding hal ini sebagai sabotase. Menurutnya, JioPhone dirancang dan diproduksi sesuai standar global.
"Setiap ponsel melewati proses quality control yang ketat. Kejadian ini telah dilaporkan kepada kami dan hasil penyelidikan menandakan, kasus ini adalah sabotase yang disengaja," kata juru bicara tersebut.
Bahkan, menurutnya, waktu kejadian juga seolah dirancang oleh pihak tertentu untuk memfitnah merek tersebut. "Kami akan mengambil tindakan yang tepat berdasarkan penyelidikan lebih lanjut," katanya.
Berdasarkan keterangan dari distributornya, LFY, yang memeriksa perangkat tersebut, bodi belakang ponsel tampak terbakar hebat dan meleleh parah.
Sementara, bodi depan perangkat masih tampak baik, kemungkinan layarnya yang mengalami masalah. Tidak hanya bodi belakang, kabel pengisi daya pun tampak meleleh.
Phone Radar menduga, dengan melelehnya kabel pengisi daya, kemungkinan perangkat tersebut tidak mendapatkan cukup daya listrik untuk mengisi baterai. Sekadar diketahui, JioPhone memiliki kapasitas daya 2.000mAh.
Ledakan tersebut diduga bukan disebabkan oleh baterai, sebab kalau ledakan disebabkan karena baterai, perangkat itu diperkirakan meledak berkeping-keping. Dalam kasus ini, baterai tampak masih utuh dan bisa bekerja.
Smartphone Meledak di Semarang
Tak hanya di luar negeri, kasus smartphone meledak di saku juga dialami oleh seorang pengguna di Indonesia, tepatnya di sebuah hotel di Semarang, Jawa Tengah.Â
Tak diduga sebelumnya, ponsel yang hendak diambilnya tersebut ternyata meledak dan mengeluarkan api. Api itu dengan cepat menjalar ke pakaian yang digunakan pria tersebut.
Berbekal bantuan dengan orang di sekitar, ia pun segera melepas pakaian tersebut. Meski tak menderita luka serius, sebagian kecil pecahan ponsel masuk ke dalam mata pria tersebut.
"Kejadian ini terjadi pada hari Sabtu siang tanggal 30 September 2017. Dilihat dari layar CCTV, sebelum meledak paman saya sempat mendengar suara bunyi kretak-kretak dari handphone-nya," ujar akun Instagram @ndorobeii yang dikutip, Selasa (3/10/2017).
Smartphone yang meledak disebut-sebut sebagai Samsung Grand Dous. Menurut perwakilan perusahaan asal Korea Selatan, aksesoris yang tak orisinal menjadi penyebab ledakan itu.
"Berdasarkan investigasi, kami menemukan bahwa baterai yang digunakan di perangkat tersebut tak dibuat oleh Samsung atau perusahaan yang dipercaya Samsung," ujar juru bicara perusahaan, seperti dikutip dari CNET, Sabtu (7/10/2017).
(Tin/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Â
Advertisement