Operator Seluler AS Diminta Putus Hubungan dengan Huawei

AS mendesak operator seluler AT&T untuk memutus kerja sama komersial dengan Huawei.

oleh Andina Librianty diperbarui 20 Jan 2018, 10:00 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2018, 10:00 WIB
Para pengunjung terlihat di stand Huawei saat Mobile World Congress 2017 di Shanghai, Tiongkok, pada 28 Juni 2017 (Reuters/Stringer)
Para pengunjung terlihat di stand Huawei saat Mobile World Congress 2017 di Shanghai, Tiongkok, pada 28 Juni 2017 (Reuters/Stringer)

Liputan6.com, Jakarta - Parlemen Amerika Serikat (AS) mendesak operator seluler AT&T untuk memutus hubungan komersial dengan Huawei dan menentang rencana operator telekomunikasi Tiongkok, China Mobile, ekspansi ke negara tersebut. Parlemen beralasan kedua imbauan tersebut demi keamanan nasional.

Dilansir Reuters, Sabtu (20/1/2018), peringatan tersebut muncul setelah pemerintahan Donald Trump mengambil keputusan keras pada berbagai kebijakan yang diinisiasi oleh pendahulunya, Barack Obama. Isu-isu ini mencakup peran Beijing di Korea Utara hingga upaya mengambil berbagai industri strategi AS.

Pemerintah AS sudah mengambil sejumlah langkah tegas terkait rencana ekspansi Huawei dan perusahaan Tiongkok lain di negara tersebut. Pada bulan ini, AT&T dilaporkan dipaksa membatalkan rencana penjualan handset flagship Huawei setelah Kongres menentang gagasan tersebut.

Terkait pemutusan hubungan komersial, sumber mengatakan, para senator menginginkan AT&T tidak melanjutkan kerja sama standar jaringan 5G dengan Huawei.

Parlemen juga dilaporkan mengatakan, jika perusahaan-perusahaan AS memiliki hubungan dengan Huawei dan China Mobile, maka itu bisa menghambat kemampuan mereka berbisnis dengan pemerintah.

Terlepas dari desakan terhadap AT&T, Negeri Paman Sam juga memblokir serangkaian akuisisi Tiongkok dengan alasan keamanan nasional. Salah satunya membatalkan rencana pembelian Ant Financial terhadap perusahaan pengiriman uang AS, MoneyGram International. Ant Financial adalah anak usaha Alibaba Group, yang sekaligus termasuk perusahan fintech paling berharga di dunia.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lu Kang, pada Selasa (16/1/2017), mengaku belum mengetahui tentang rincian pemutusan hubungan komersial tersebut. Namun, Tiongkok berharap negara-negara lain akan memberikan lingkungan operasional yang adil bagi perusahaan-perusahaan dari negaranya.

"Kami berharap Tiongkok dan AS bisa bekerja sama untuk mempertahankan lingkungan yang sehat dan stabil dalam hubungan bisnis dan perdagangan," kata Lu.

Antipati AS terhadap Perusahaan Teknologi Tiongkok

Huawei, China Mobile dan AT&T belum memberikan pernyataan terkait laporan baru ini. Untuk saat ini, AT&T diketahui belum membuat keputusan apa pun tentang perusahaan-perusahaan yang akan menyuplai kebutuhan jaringan 5G miliknya.

Antipati AS terhadap perusahaan teknologi Tiongkok bukan kali ini saja terjadi. Pada 2012, AS menyelidiki Huawei dan ZTE untuk mengetahui apakah peralatan mereka dijadikan alat untuk memata-matai dan mengancam infrastruktur penting negara tersebut. Huawei berulang kali menolak tudingan sebagai alat spionase Pemerintah Tiongkok.

Terkait China Mobile, parlemen dilaporkan tidak menginginkan operator seluler terbesar di dunia itu mendapatkan lisensi untuk berbisnis di AS. China Mobile mengajukan keinginan untuk mendapatkan lisensi pada 2011, tapi permohonannya tertunda sebelum sampai di Federal Communications Commision.

(Din/Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya