Kini Microsoft Translator Bisa Dipakai Tanpa Internet

Takut kehabisan kuota saat melakukan penerjemahan? Cobalah aplikasi Microsoft Translator

oleh Tommy K. Rony diperbarui 20 Apr 2018, 11:00 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2018, 11:00 WIB
Microsoft
Microsoft. (Doc: TechCrunch)

Liputan6.com, Jakarta - Google Translator telah menjadi salah satu fitur Google yang menjadi andalan banyak orang, baik dari kalangan pelajar hingga kalangan profesional.

Microsoft pun telah menyediakan rival aplikasi Google tersebut yang bernama Microsoft Translator. Aplikasi besutan Microsoft ini memiliki fitur percakapan, meskipun daftar bahasa yang dimiliki tidak selengkap Google.

Beda dari Google Translator, Microsoft Translator menghadirkan banyak fitur unik dan seru, seperti untuk bermain gim dan terjemahan presentasi secara real-time.

Kabar gembiranya, aplikasi Microsoft Translator sudah dapat dipakai secara offline juga.

Dilansir Engadget, Jumat (20/4/2019), bila sebelumnya fitur ini hanya hadir untuk beberapa smartphone Android saja, sekarang Microsoft merilis paket bahasa offline untuk Android, iOS, dan Amazon Fire.

Inovasi yang mengandalkan Artificial Intelligence (kecerdasan buatan, AI) ini digadang dapat meningkatkan kualitas terjemahan, tapi bisa mengecilkan ukuran paket bahasa.

Untuk sementara, fitur ini hanya tersedia untuk bahasa-bahasa yang populer di Microsoft Translator, yakni Bahasa Arab, Tiongkok sederhana, Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Korea, Portugis, Rusia, Spanyol dan Thailand.

Kedepannya, fitur offline di Microsoft Translator akan menghadirkan lebih banyak pilihan bahasa.

 

 

Kemampuan Microsoft Translator Disebut Setara Manusia

Dave Coplin dan Setya Nadella
Dave Coplin dan Setya Nadella. Dok: Microsoft

Berkat kecanggihanannya, Microsoft Translator disebut sebagai sistem mesin penerjemah pertama dengan tingkat akurasi setara manusia.

Adapun proses penerjemahan ini dilakukan pada artikel berita dan dipakai untuk menerjemahkan bahasa Mandarin ke Inggris. Perusahaan menyebut sistem kecerdasan buatan ini sudah diuji coba berulang kali dengan 2.000 sampel dari beragam koran online.

Untuk mendukung uji coba, tim peneliti sengaja merekrut seorang konsultan bahasa asing. Hal ini dilakukan untuk membandingkan akurasi hasil terjemahan sistem dengan manusia.

Kesuksesan Microsoft harus diakui merupakan capaian yang luar biasa. Terlebih, penerapan mesin penerjemah dengan kecerdasan buatan semacam ini merupakan masalah yang masih terus diupayakan oleh peneliti dalam kurun waktu satu dekade terakhir.

"Mesin penerjemah yang memiliki kemampuan setara manusia merupakan mimpi yang dimiliki tiap orang. Namun, kami tak sadar dapat mencapai hal tersebut begitu cepat," tutur kepala Microsoft di bidang pengembangan mesin penerjemah, Xuedong Huang.

 

Aplikasi Terjemahan Lain

Microsoft Translator
Microsoft Translator (Sumber : phonearena.com)

Selain Google dan Microsoft Translator, ada aplikasi lain yang bisa dicoba, terutama saat sedang bertualan di luar negeri.

Ada Easy Language Translator, yaitu aplikasi penerjemah yang cocok digunakan semua umur.

Tampilan antarmukanya juga simpel dan minimalis. Aplikasi ini dilengkapi dengan pengaturan font yang bisa diatur sesuka hati dengan fitur kamus, fonetik, dan koreksi bahasa.

Ada juga PONS yang bisa mengartikan bahasa asing secara detail. Jadi, pengguna bisa tahu beberapa arti dalam satu kosa kata dalam tampilan sederhana.

Khusus bagi kamu yang juga berprofesi sebagai penerjemah, PONS bisa jadi alternatif paling pas karena fungsinya mirip dengan kamus konvensional.

(Tom/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya