Liputan6.com, Jakarta - Layanan dompet digital DANA baru saja mengumumkan kerja sama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri.
Kerja sama ini dilakukan untuk mempermudah proses verifikasi data pengguna DANA. Jadi, verifikasi data akan melibatkan integrasi ke sistem data kependudukan Dukcapil, dalam hal ini Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Menurut Head of Product DANA Rangga Wiseno, integrasi ini tak lepas dari upaya DANA untuk memberikan kemudahan bagi para pengguna, terutama dalam berkirim uang yang menjadi salah satu layanan finansial dasar.
Advertisement
Baca Juga
"Sejak awal DANA ingin mempermudah pengguna berkirim uang. Mimpinya proses berkirim uang dapat dilakukan cukup dengan chat di BBM, tapi tentu proses verifikasinya harus dibuat matang," tuturnya saat pengumuman integrasi DANA dengan data Dukcapil di Jakarta, Jumat (13/7/2018).
Karena itu, DANA melakukan integrasi dengan data Dukcapil sebagai salah satu metode verifikasi untuk pengguna premium. Metode ini dirasa dapat memudahkan pengguna untuk mulai beralih ke akun DANA Premium, sebagai syarat untuk dapat mengirimkan uang.
"Kami ingin membuat sebuah revolusi, cukup dengan verifikasi digital tanpa perlu yang bertatapan langsung," ujarnya menjelaskan. Rangga menuturkan, metode verifikasi berbasis data Dukcapil ini memang memudahkan pengguna.
Ia menuturkan, saat ini metode verifikasi yang diterapkan layanan dompet digital milik PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) ini masih berupa verifikasi wajah dengan foto ditambah verifikasi melalui panggilan video.
Gantikan Verifikasi Panggilan Video
Nantinya, verifikasi berbasis data Dukcapil ini yang akan menggantikan verifikasi melalui panggilan video.
"Saat ini, beban verifikasi panggilan video terkendala pada customer service karena harus mencocokkan jadwal dengan pengguna untuk prosesnya. Kalau terkoneksi data Dukcapil, verifikasi dapat dilakukan lebih mudah dan instan karena beban customer service untuk melakukan pengecekan lebih ringan," tuturnya.
Dari sisi pengguna, Rangga menuturkan, proses verifikasi juga dapat berjalan lebih cepat dan instan.
Sebab, berbeda dari verifikasi berbasis panggilan video yang membutuhkan waktu berhari-hari untuk disetujui, verifikasi berbasis Dukcapil dapat dilakukan hanya dalam hitungan jam.
"Untuk sekarang, fitur verifikasi berbasis data Dukcapil ini masih dilepas secara bertahap. Proses integrasi sebenarnya sudah selesai, tapi masih dilakukan secara bertahap untuk memastikan pengalaman pengguna. Jadi ditunggu saja," ujar Rangga.
Kerja sama ini juga tak lepas dari upaya Dukcapil Kemendagri untuk membuat data kependudukan yang lebih sistematis dan baik.
Dengan cara itu, data tersebut dapat dimanfaatkan untuk mempercepat produktivitas dan efiesiensi layanan publik.
"Pemanfaatan data untuk keperluan verifikasi ini memang sudah dilakukan sejumlah lembaga, termasuk perbankan dan institusi pemerintah. Jadi, lembaga tersebut dapat memastikan bahwa data seseorang itu benar adanya," tutur Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh.
Untuk itu, Zudan memastikan data masyarakat yang ada di Dukcapil terjamin keamanannya, baik data perseorangan maupun agregat.
Di samping itu, Dukcapil juga akan terus melakukan konsolidasi data agar dapat dimanfaatkan secara optimal.
(Dam/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement