Soal Institut di Indonesia, Jack Ma Belum Tentukan Sikap

Saat disinggung mengenai institut usai melakukan pertemuan lanjutan, Jack Ma mengaku dirinya masih mempertimbangkan hal tersebut.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 03 Sep 2018, 08:00 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2018, 08:00 WIB
Jack Ma (Andrew Burton/Getty Images)
Jack Ma (Andrew Burton/Getty Images)

Liputan6.com, Jakarta - Pendiri sekaligus CEO Alibaba Group Jack Ma diketahui telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Bogor pada Sabtu (1/9/2018).

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi didampingi sejumlah menteri dari Kabinet Kerja, seperti Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menko PMK Puan Maharani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution.

Rudiantara menuturkan dalam pertemuan selama satu jam itu, para menteri mengusulkan agar Jack Ma membuat institut di Indonesia. Tujuannya, untuk mengembangkan sumber daya manusia dalam bidang ekonomi digital.

Saat disinggung mengenai institut usai melakukan pertemuan lanjutan, Jack Ma mengaku dirinya masih mempertimbangkan hal tersebut. Ia mengakui masih ada sejumlah pekerjaan yang perlu dibicarakan lebih lanjut.

"Kami sedang mempertimbangkan soal membangun insitut itu, yang ditujukan untuk menghasilkan talenta dalam bidang wirausaha. Kami masih memiliki pekerjaan yang harus dibicarakan lain kali," tuturnya kepada Tekno Liputan6.com di hotel Ritz Carlton Pacific Place di Jakarta, Minggu (2/9/2018).

Pernyataan itu juga diamini oleh Rudiantara yang ditemui secara terpisah. Dia mengaku masih ada beberapa hal yang perlu dibicarakan lebih lanjut. Karenanya, Jack Ma akan kembali ke Indonesia pada bulan depan.

"Oktober itu, Jack Ma akan kembali ke Indonesia membahas lagi hasil pertemuan ini, termasuk soal institut. Akan tetapi, pada prinsipnya dia setuju tentang pengembangan sumber daya manusia ini," ujarnya menjelaskan.

Sebelumnya di Istana Bogor, Rudiantara menuturkan sejumlah menteri mengusulkan agar ada insitut Jack Ma di Indonesia.

Kehadiran institut diharapkan dapat dijadikan sebagai sarana pengembangan sumber daya manusia yang dibutuhkan.

Dia menjelaskan dengan adanya institut ini, Indonesia dapat mengejar ekonomi digital yang tengah digencarkan oleh seluruh dunia. Salah satunya dengan mengembangkan startup yang ada di Indonesia.

"Kebutuhan talent (sumber daya manusia) ini jadi isu nomer satu di dunia. Saking cepatnya pertumbuhan ekonomi ini, sumber daya manusianya yang belum bisa ngejar," tutur Rudiantara.

Karenanya, ia menuturkan institut ini harapannya dapat menghasilkan sumber daya manusia yang dibutuhkan industri di Indonesia. Nantinya, pengembangan dan peningkatan kapasitas talenta asal Indonesia akan dilakukan di institut ini.

 

Jack Ma Bakal Kembali ke Indonesia Bulan Depan, Apa yang Mau Dibahas?

Jack Ma
Ki-ka: Menkominfo Rudiantara dan pendiri Alibaba Jack Ma. Liputan6.com/Agustinus Mario Damar

Menyusul pertemuan dengan sejumlah menteri, pendiri sekaligus CEO Alibaba Group Jack Ma ternyata diketahui masih akan kembali ke Indonesia.

Informasi ini diungkap oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.

Menurut Rudiantara, Jack Ma akan kembali ke Indonesia untuk membahas lebih lanjut mengenai sejumlah hal. Selain persoalan sumber daya manusia, pembahasan yang dilakukan juga menyangkut startup.

"Bulan Oktober rencananya kita akan melakukan pertemuan lagi. Bukan hanya soal startup, tapi juga pengembangan sumber daya manusia, terutama consumer protection. Jadi tidak hanya separo-separo," tutur pria yang akrab dipanggil Chief RA tersebut di Jakarta, Minggu (2/9/2018).

Untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia pula, Rudiantara menuturkan, pemerintah memiliki program 10 ribu vokasi yang siap digelar tahun depan. Dalam program ini, pemerintah bekerja sama dengan sejumlah perusahaaan.

"Jadi kami akan bekerja sama dengan Microsoft dan Cisco untuk membuat semacam kursus tiga bulan di perguruan tinggi, sehingga begitu selesai mereka dapat sertifikat dan bisa langsung kerja. Alibaba juga ikut," tuturnya menjelaskan.

Sekadar informasi, pertemuan Jack Ma dengan sejumlah menteri dilakukan usai salah satu pria terkaya di Tiongkok itu bertemu Presiden Joko Widodo.

Menurut Jack Ma, pertemuan itu membahas sejumlah hal. Salah satunya adalah upaya untuk mendorong para pelaku bisnis muda termasuk usaha kecil dan menengah menangkap kesempatan bisnis dari internet dan e-Commerce.

"Kami baru aja melakukan pertemuan produktif. Dari kemarin saya bertemu Presiden dan berdiskusi banyak hal. Sementara, hari ini merupakan pertemuan lanjutan," ujar Jack Ma.

(Dam/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya