Survei: Orangtua di Indonesia Ternyata Sangat Khawatir dengan Cyberbullying

Tahun ini, NCSIR mengungkapkan sebanyak 92 persen responden di Indonesia yang telah memiliki anak merasa khawatir putra-putri mereka akan dibully saat melakukan aktivitas online.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Sep 2018, 20:00 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2018, 20:00 WIB
Liputan 6 default 4
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta - Norton menyampaikan survei terbarunya, di mana kekhawatiran terbesar para orangtua terhadap dunia digital terkait perlindungan anak-anak yang melakukan aktivitas online melalui laporan 2017 Norton Cyber Security Insights (NCSIR): Indonesia.

Tahun ini, NCSIR mengungkapkan sebanyak 92 persen responden di Indonesia yang telah memiliki anak merasa khawatir putra-putri mereka akan di-bully saat melakukan aktivitas online.

"Dalam parenting, kita banyak banyak menemukan hal-hal yang baru yang belum pernah ada sebelumnya, apalagi di ranah online," kata Chee Choon Hong, Direktur, Asia Consumer Business, Symantec, kepada awak media, Kamis (6/9/2018).

Dilanjutkannya, teknologi telah mengubah cara anak-anak tumbuh sehingga orangtua membutuhkan aturan-aturan baru.

Keluarga kini berada dalam era yang memandang perdebatan mengenai aturan durasi beraktivitas online  yang hampir sama pentingnya dengan jam tidur.

Sebagian orangtua melarang anak-anak mereka mengakses media sosial atau bermain gim.

Sementara itu, ada pula orangtua mengawasi pertemanan instan anak-anak mereka dengan teman-teman mereka di negara lain dengan zona waktu berbeda.

Mengawasi Aktivitas Online

Bullying Penindasan dan Kekerasan
Ilustrasi Foto Bullying (iStockphoto)

"Di era digital seperti saat ini, orangtua harus memahami cara mempersiapkan, melindungi, dan memberdayakan anak-anak untuk menggunakan teknologi secara aman," jelas dia.

Meskipun semakin khawatir, orangtua secara teratur mengawasi aktivitas online anak-anak bukanlah hal yang umum dilakukan.

Bahkan, hanya 57 persen orangtua yang disurvei melaporkan selalu mengawasi anak-anak mereka ketika melakukan aktivitas online.

Sebanyak 75 persen responden melaporkan selalu mengawasi anak-anak ketika mereka berbelanja online dan 51 persen mengklaim mengawasi mereka ketika berkomunikasi melalui video.

Dari orang semua tua yang disurvei, hanya 57 persen melaporkan selalu mengawasi anak-anak ketika menggunakan media sosial dan 50 persen akan mengawasi anak-anak ketika mereka membuka atau menulis email.

Reporter: Fauzan Jamaludin

Sumber: Merdeka.com

(Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya