Gelar Developer Day 2018, Line Kian Fokus pada Teknologi AI

Line kian memfokuskan diri pada pengembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial intelligence, AI) ke dalam berbagai layanannya.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 21 Nov 2018, 14:53 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2018, 14:53 WIB
Line Developer 2018
CTO Line Park Ibin saat berbicara di acara Line Developer Day 2018 di Tokyo, Rabu (21/11/2018). (Liputan6.com/ Agustin Setyo W).

Liputan6.com, Tokyo - Line Corporation dengan produk Line Messaging-nya kian memfokuskan diri pada pengembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial intelligence, AI). Jika sebelumnya Line sudah pernah memperkenalkan speaker pintar bernama Clova AI, kini teknologi AI makin dikembangkan oleh perusahaan asal Jepang ini.

Diungkapkan oleh Chief Technology Officer (CTO) Line, Park Ibin, Line memang awalnya merupakan sebuah aplikasi chatting yang menghubungkan orang dengan orang.

"Namun seiring perkembangannya kami mulai menghadirkan berbagai konten lainnya, salah satunya didukung oleh kecerdasan buatan," kata Park di acara Line Developer Day 2018 di Tokyo, Jepang, Rabu (21/11/2018).

Park mengatakan, teknologi kecerdasan buatan yang terus dikembangkan oleh Line ini tidak hanya diadopsi oleh engineer perusahaan tetapi juga terbuka untuk developer-developer.

"Saat ini kami memiliki banyak API (application programming interface), nah banyak developer bisa bergabung dengan API Line, dengan demikian nantinya pengalaman pengguna pun bisa berkembang karena ekosistem terbuka untuk publik," katanya.

Lebih lanjut, Senior Executive Officer Head of Service Development Line, Tomohiro Ikebe menjelaskan, penggunaan teknologi AI pada Line ini nantinya bisa meningkatkan pengalaman pengguna dalam mengakses Line. Ke depan, bakal makin banyak layanan Line yang dirasakan manfaatnya oleh pengguna.

 

Line Kembangkan Asisten Suara

Ilustrasi Line Developer Day 2018 di Tokyo, Rabu (21/11/2018). Liputan6.com/ Agustin Setyo W.

Adapun teknologi AI yang dikembangkan oleh Line meliputi asisten suara (voice assistant). Teknologi ini salah satunya diaplikasikan pada hardware speaker pintar milik Line bernama Clova AI.

"Clova AI menggunakan teknologi pengenalan suara yang bisa mengenali perintah suara manusia kemudian meresponnya," tutur Ikebe.

"Kami terus mengembangkan dan mengkombinasikan AI ini dengan berbagai hal. Baru-baru ini kami bermitra dengan Toyota, membawa Clova AI ke mobil," katanya.

Di dalam aplikasi Line sendiri, sadar atau tidak, sebenarnya pengguna juga sudah ikut merasakan pemanfaatan AI. Ikebe mencontohkan, salah satunya adalah fitur Line Today.

"Dengan AI, kami bisa mengembangkan personalisasi agar sesuai dengan ragam berita yang ingin dibaca pengguna," tuturnya.

Contoh lain adalah fitur Line yang bernama Shopping Lens. Jika ditilik, fitur ini memang belum ada di aplikasi Line Indonesia, namun penggunaannya cukup menarik.

Teknologi AI yang digunakan adalah pengenal gambar. Ikebe mencontohkan saat seorang pengguna hendak berbelanja baju warna kuning dia hanya perlu mengarahkan kamera ke pakaian berwarna kuning. AI pun akan mengenali gambar dan pengguna akan diarahkan ke produk baju-baju dengan warna kuning.

"Kemudian, AI juga diterapkan Line dalam Line Video Call," katanya. Dia menyebut, AI melakukan pembacaan wajah pengguna kemudian bisa mengubahnya dengan filter berbagai tokoh, salah satunya Cony. Dengan demikian, saat sedang video call, lawan bicara akan melihat penelepon sebagai Cony atau tokoh lain yang dipilihnya.

(Tin/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya