Liputan6.com, Jakarta - Sebuah event teknologi Artificial Intelligence (AI) berskala besar akan diselenggarakan di Bandung, Jawa Barat (Jabar).
Tak hanya pameran, acara ini akan membahas relevansi peranan manusia di era Artificial Intelligence (AI) dari berbagai bidang, mulai dari bisnis, pembuat regulasi, hingga bagaimana peranan dan relevansi kita semua sebagai masyarakat keseluruhan.
Baca Juga
"Bukan sekadar event pamer AI dan IT, melainkan ruang eksperimental di mana masyarakat, pelaku bisnis, dan negara diajak berhenti jadi penonton, dan mulai main di panggung teknologi itu sendiri," ujar Ketua Penyelenggara CITCOM CONNEXT 2025 Jimmy Yogaswara melalui keterangan tertulis, Rabu (9/4/2025).
Advertisement
Dia menjelaskan, acara CONNEXT 2025 akan diselenggarakan di Hotel El Royale, Bandung pada Selasa 22 April 2025 mendatang.
Menurut Jimmy, konferensi teknologi informasi dan AI ini diselenggarakan oleh CITCOM (C-Level IT Community) merupakan wadah para pemimpin perusahaan IT di Indonesia.
"CITCIOM CONNEXT 2025 akan menghadirkan sejumlah pimpinan perusahaan (C-Level) bidang IT serta tokoh kunci di pemerintahan baik di lokal maupun nasional," terang Jimmy.
Berdasarkan informasi dari situs connext.citcom.id dan akun Instagram @citcom.indonesia, konferensi CONNEXT 2025 ini menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya Menteri Komunikasi Digital RI Meutya Hafid, Wali Kota Bandung Muhammad Farhan, Filsuf dan Praktisi AI Sabrang Mowo Damar Panuluh. Serta CTO dan Sporting Director Persib Bandung Adhitia Hermawan.
"Mereka akan membahas peluang dan trend terbaru AI di Indonesia serta peranan AI dalam berbagai sektor termasuk bisnis, regulasi dan olahraga. CITCOM CONNEXT 2025 itu semacam pintu kemana saja Doraemon," ucap Jimmy.
Â
Jadi Titik Temu
Menurut Jimmy, acara ini memungkinkan peserta melihat masa depan Artificial Intelligence (AI) di dalam satu tempat. Pameran ini, kata dia, merupakan titik temu antara konsep dan eksekusi.
"Bayangin kamu bisa langsung akses ke berbagai kemungkinan dan masa depan teknologi, semua dalam satu tempat. Alih-alih sekadar ajang showcasing, penyelenggaraan CITCOM CONNEXT 2025 bertujuan menjadi titik temu antara konsep dan eksekusi," ucap Jimmy.
"Hope it can be bridging the gaps between conception and execution," lanjut dia.
Jimmy mengatakan, selain pembahasan teknologi terkini dan diskusi etika AI, acara ini juga membahas soal reskilling tenaga kerja. Masyarakat tetap memegang peranan dalam kegiatan ekonomi bersama-sama dengan AI.
"CITCOM CONNEXT 2025 ingin membawa narasi bahwa masa depan bukan hanya untuk disaksikan, tapi untuk dirancang bersama. AI untuk Semua, Bukan Hanya Milik Segelintir orang saja," papar dia.
Jimmy menyebut, pesan penting yang menjadi menjadi benang merah dalam CITCOM CONNEXT 2025 adalah inklusivitas teknologi. Dia mengatakan, teknologi AI harus dilihat sebagai alat yang membantu manusia dan bukan merupakan ancaman.
"Kami percaya masa depan IT, terutama AI, gak bisa dimonopoli oleh segelintir orang, AI seharusnya empowering, bukan intimidating," kata Jimmy.
"Alih-alih jadi topik yang mengintimidasi, AI dibingkai sebagai peluang baru untuk belajar, berinovasi, bahkan mengubah arah bisnis. Kita pengen makin banyak orang bisa bikin solusi sendiri, bukan cuma jadi pengguna pasif," tambah dia.
Â
Advertisement
Teknologi Sebagai Proyek Bersama
Jimmy mengatakan, tak hanya soal inovasi, CONNEXT 2025 juga membawa pesan bahwa perubahan besar butuh gerakan kolektif. Di sini, perlu keterlibatan bersama masyarakat dalam membentuk masa depan.
"Perubahan nggak bisa dikerjain sendirian. Kita perlu gerak bareng, semua pihak saling nyambung dan tahu perannya masing-masing," ucap Jimmy tentang pentingnya kehadiran negara lewat lembaga seperti Komdigi dan Pemkot Bandung.
Menurut dia, CITCOM yakin bahwa teknologi AI bahkan dapat diusulkan jadi bagian dari Proyek Strategis Nasional. Hal ini perlu menjadi perhatian dari negara karena AI merupakan sektor penting dan akan semakin vital ke depannya.
"Kalau negara lain bisa menjadikan teknologi sebagai tolok ukur kemajuan, kenapa kita tidak?. Dengan populasi dan pasar yang besar, Indonesia dianggap sudah saatnya berhenti jadi konsumen dan mulai jadi pemain utama," terang Jimmy.
Dia menjelaskan, walau AI jadi sorotan utama, CONNEXT 2025 tak melupakan manusia. Dalam hal ini, teknologi adalah alat yang dapat membantu manusia dalam membuat bisnis lebih bertumbuh dan efisien.
"Teknologi cuma tools, yang tetap jadi pusatnya itu manusia. Oleh karena itu, selain membahas bagaimana AI mendorong efisiensi dan pertumbuhan bisnis, CONNEXT 2025 juga membuka ruang diskusi tentang etika, masa depan pekerjaan, dan reskilling tenaga kerja," kata dia.
"Dalam lanskap teknologi yang dinamis, CONNEXT 2025 hadir bukan untuk memamerkan masa depan. Lebih dari sekedar pameran, diselenggarakannya CONNEXT 2025 adalah untuk mengundang semua pihak untuk mulai merancang masa depan secara bersama-sama," tandas Jimmy.
