Google Prediksi Ekonomi Digital Indonesia, Ini Kata Menkominfo

Menteri Komunikasi dan Informatika optimistis ekonomi digital Indonesia bisa mencapai US$ 130 miliar pada 2020, lebih cepat dan melebihi prediksi Google-Temasek.

oleh Andina Librianty diperbarui 07 Des 2018, 13:30 WIB
Diterbitkan 07 Des 2018, 13:30 WIB
Telmin
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, membuka acara Telecommunications and Information Technology Ministers Meeting (TELMIN) ke-18 di Ubud, Bali. Liputan6.com/ Andina Librianty

Liputan6.com, Ubud - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, optimistis ekonomi digital Indonesia bisa mencapai US$ 130 miliar pada 2020, lebih cepat dan melebihi prediksi Google - Temasek.

Google dan Temasek dalam laporan e-Conomy SEA 2018, memprediksi Indonesia baru bisa menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2025 dengan nilai mencapai US$ 100 miliar.

Rudiantara menilai prediksi pemerintah tentang nilai ekonomi digital Indonesia pada 2020 realistis. Hal ini bisa dilihat dari perkembangan bisnis digital di berbagai sektor, termasuk telekomunikasi, reservasi hotel, travel, dan e-commerce.

Diungkapkannya, saat ini masyarakat Indonesia semakin banyak menggunakan paltform digital untuk bertransaksi. Misalnya untuk travel, sudah sangat jarang terjadi transaksi penjualan tiket perjalanan secara offline.

Hal serupa juga terjadi di bisnis penginapan atau hotel. Belum lagi bisnis e-commerce yang kian berkembang.

"Garuda saja pendapatannya katakan sudah hampir US$ 4 miliar, lalu hotel bisnisnya yang bintang 3-4 setahun sudah Rp 100 triliun atau sekitar US$ 6 miliar. Belum lagi kalau kita bicara e-commerce bisa berapa miliaran dolar, yang kalau ditotal nilainya bisa mencapai US$ 60 sampai 70 miliar," ungkap Rudiantara saat ditemui di ASEAN TELMIN ke-18 di Ubud, Bali, pada Rabu (5/12/2018).

 

Rudiantara Optimistis dengan Ekonomi Digital Indonesia

Ilustrasi fintech. Dok: sbs.ox.ac.uk

Melihat pertumbuhan bisnis digital, maka Rudiantara mengaku optimistis ekonomi digital Tanah Air bisa mencapai US$ 130 miliar pada 2020. "Semakin ke sini semakin cepat, orang belanja sudah menggunakan digital. Jadi US$ 130 miliar itu bukan angka yang mengada-ada," tuturnya.

Oleh sebab itu, Rudiantara tidak setuju dengan laporan Google dan Temasek yang menyebutkan ekonomi digital Indonesia baru bisa menembus angka US$ 100 miliar pada 2025. Ia pun menyebutkan, laporan terbaru Google ini berbeda dengan prediksi sebelumnya,

"Laporan Google dan Temasek ini yang kedua. Itu revisi dari laporan pertama yang melonjak jauh," katanya.

 

Indonesia Jadi Ekonomi Digital Terbesar di Asia Tenggara 2025

Ilustrasi Startup, Perusahaan Teknologi, Cloud, Komputasi Awan. Kredit: Freepik

Google dan Temasek dalam laporan e-Conomy SEA 2018, memprediksi Indonesia akan menjadi negara dengan nilai ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2025.

Nilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai US$ 100 miliar pada 2025, dengan pertumbuhan Compounded Annual Growth Rate (CAGR) tercepat sejak 2015.

Managing Director Google Indonesia, Randy Jusuf, sebelumnya mengungkapkan Indonesia sejauh ini memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi digital tercepat sejak 2015 dibandingkan lima negara lain di Asia Tenggara yakni Malayisia, Filipina, Singaputa, Thailand, dan Vietnam.

Ia pun meyakini pertumbuhan ekonomi digital Indonesia akan semakin tinggi di masa depan. "Indonesia paling besar tingkat pertumbuhannya.

Kami memperkirakan ke depan akan semakin besar dan akan kian tinggi," tutur Randy saat ditemui di kantor Google beberapa waktu lalu.

Total nilai ekonomi digital Asia Tenggara secara Gross Merchandise Value (GMV) pada tahun ini diprediksi mencapai angka US$ 72 miliar atau setara Rp 1.043 triliun.

Jumlahnya naik cukup besar dari US$ 50 miliar pada tahun lalu. Indonesia sendiri diprediksi menyumbang US$ 27 miliar untuk ekonomi digital di Asia Tenggara pada tahun ini.

(Din/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya