Bukan Pluto, Inilah Objek Terjauh di Tata Surya

Objek ini ditemukan oleh astronom Scott S. Sheppard dari Carnegie Institution of Scien, David Tholen dari University of Hawaii, dan Chad Trujillo dari Arizona University.

oleh Jeko I. R. diperbarui 18 Des 2018, 14:00 WIB
Diterbitkan 18 Des 2018, 14:00 WIB
Planet
Farout, objek planet yang jaraknya sangat jauh di Tata Surya. (Foto: NASA)

Liputan6.com, Jakarta - Sekelompok astronom baru saja menemukan objek terjauh di Tata Surya.

Meski objek tersebut belum bisa dipastikan sebuah planet, mereka justru yakin kalau ia adalah planet. Objek ini bernama Farout.

Dilansir Geek pada Selasa(18/12/2018), astronom dari International Astronomical Union Minor Planet Center mengumumkan penemuan Farout dalam objek bernama 2018 VG18.

Objek ini ditemukan oleh astronom Scott S. Sheppard dari Carnegie Institution of Scien, David Tholen dari University of Hawaii, dan Chad Trujillo dari Arizona University.

Adapun dana riset pencarian Farout disokong oleh NASA Planetary Astronomy.

Nama Farout sendiri diambil karena objek 2018 VG18 ini berada di lokasi yang benar-benar jauh (bahkan, bisa dikatakan terasing) dari Tata Surya.

Kalau dihitung, lokasi Farout diperkirakan berada dalam jarak 120 AU (Astronomical Units). Sebaga perbandingan, satu jarak AU sama ddengan jarak antara Bumi dengan Matahari.

Sementara, Pluto saja dengan Bumi (yang bahkan sudah sangat jauh) berjarak 34 AU. Ini artinya, Farout lebih lanjut 3,5 kali lipat ketimbang jarak Pluto dengan Bumi.

Teliti Aktivitas

Planet
Farout, objek planet yang jaraknya sangat jauh di Tata Surya. (Foto: NASA)

Meski sudah menemukan Farout, astronom belum bisa meneliti aktivitas orbit objek tersebut. Jadi, mereka belum bisa menyimpulkan pergerakan objek ini berpotensi berdasarkan dari Planet X, yakni planet yang dijuluki "Planet 9" dan berlokasi sangat jauh dari Matahari.

"Yang kami tahu saat ini adalah, 2018 VG18 itu jaraknya sangat jauh dari Matahari. Kami masih mencoba menghitung diameter dan warnanya," kata Tholen.

"Karena 2018 VG18 sangat jauh, ia mengorbit sangat pelan, sepertinya memakan waktu 1.000 tahun untuk satu kali mengitari Matahari," lanjutnya.

Ditemukan Teleskop Jepang

Visual tentang eksistensi bukit pasir di Pluto (NASA)
Visual tentang eksistensi bukit pasir di Pluto (NASA)

Gambar Farout sendiri ditangkap oleh teleskop Jepang Subaru pada 10 November 2018, yang berlokasi di Mauna Kea di Hawaii.

Pada saat itu, para astronom menghabiskan waktu bermalam-malam untuk memastikan jarak AU.

Pada Desember 2018, Farout kembali terlihat dari teleskop Magellan yang berlokasi di observatorium Las Campanas yang ada di Chili.

Teleskop tersebut juga mengungkap Farout adalah objek Tata Surya yang jaraknya di atas 100 AU.

Jika dilihat dari tingkat kecerahannya, kira-kira Farout memiliki diameter 500 kilometer, yang notabene diprediksi menjadi planet kerdil seperti Pluto.

"Penemuan ini adalah pencapaian internasional terbaik dengan menggunakan teleskop yang berlokasi di Hawaii dan Chili. Dengan menggunakan kamera digital berteknologi new wide-field, kami akhirnya berhasil menemukan objek yang jaraknya ternyata bisa lebih jauh dari Pluto," kata Trujillo.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya