Liputan6.com, Jakarta - Probe (pesawat luar angkasa kecil) milik NASA, Voyager 2, akhirnya resmi meninggalkan Tata Surya pada pekan ini.
Dengan demikian, Voyager 2 menyusul ‘saudaranya’, Voyager 1, menjadi pesawat luar angkasa interstellar berikutnya yang meninggalkan Tata Surya.
Advertisement
Baca Juga
“Voyager 2 kini telah meninggalkan heliosfer, partikel gelembung protektif dan medan magnetik yang diciptakan oleh Matahari,” ujar NASA dalam keterangan resminya, seperti dikutip dari Phys, Sabtu (15/12/2018).
Dengan demikian, Voyager 2 kini telah memasuki wilayah interstellar, wilayah terjauh di angkasa luar yang "ditiup" pada medium antarbintang oleh angin surya.
Sempat Dibajak?
Sebelumnya dilaporkan, Voyager 2 mengirimkan pesan dalam format yang tak bisa dibaca ilmuwan NASA.
Lantas, beredar spekulasi pesawat itu dibajak alien alias mahluk luar angkasa--yang mengirimkan jawaban pesan NASA.
Apalagi, menurut astrofisikawan, Stephen Hawking, NASA pernah mengirim sinyal ke luar angkasa berupa sebuah tembang dari grup pop legendaris The Beatles.Tembang itu berjudul, "Across the Universe" (Melintasi Alam Semesta).
Keanehan Voyager 2 terjadi ketika pesawat itu mengirim data dari jarak 8,6 miliar mil ke Bumi dalam format yang berubah dari sebelumnya. Data itu tak terbaca.
"Ini seperti seseorang telah memprogram ulang atau membajak Voyager 2, tapi kita tak tahu pasti apa yang sebenarnya terjadi," kata pakar alien, Hartwig Hausdorf, seperti dimuat laman Daily Telegraph.
Advertisement
Voyager 1 Tinggalkan Pada 2012
Voyager 1 sendiri memasuki medium antarbintang sekitar 25 Agustus 2012 .
"Ia masih berfungsi mengambil data dan memberitahu pada kita, seperti apa di luar sana," kata Marc Swisdak, ilmuwan Institute for Research in Electronics and Applied Physics, University of Maryland.
Pesawat kembar Voyager 1 dan 2 diluncurkan pada tahun 1977, selang 16 hari. Menurut data real-time odometer NASA, Voyager 1 berjarak 18,8 miliar kilometer dari Bumi. Sementara Voyager 2 sejauh 15,3 miliar kilometer dari planet manusia.
Jarak tersebut amat jauh, sehingga butuh 17 jam agar sinyal radio yang dikirim dari Voyager bisa mencapai penerimanya di Bumi.
Sensor yang terpasang pada Voyager telah menunjukkan selama beberapa waktu bahwa lingkungan di sekitarnya telah berubah.
Data yang meyakinkan tim berasal dari instrumen Plasma Wave Science (PWS). Ia bisa mengukir kepadatan partikel bermuatan di sekitar Voyager.
(Jek/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: