4 Dampak Negatif Root HP Android, Keamanan Privasi Terancam

Banyak orang yang melakukan root untuk membuka akses bagi beberapa aplikasi khusus.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 21 Feb 2019, 14:42 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2019, 14:42 WIB
Dampak Negatif Root HP Android
Dampak Negatif Root HP Android (Sumber: Pexels)

Liputan6.com, Jakarta Root Android merupakan salah satu proses yang banyak dipilih oleh para pengguna Android untuk dapat memaksimalkan Androidnya. Dengan rooting Android Anda apat memiliki kontrol penuh terhadap sebuah sistem perangkat Android.

Rooting adalah proses yang memungkinkan pengguna smartphone, tablet, dan perangkat lain yang menjalankan sistem operasi Android untuk mencapai kontrol istimewa (akses penuh/superuser) sebagai administrator (dikenal sebagai 'akses root') dalam subsistem program Linux Android.

Hal tersebut dilakukan dengan tujuan mengatasi keterbatasan yang ditetapkan oleh operator dan produsen perangkat. Dengan kata lain, proses rooting Android memungkinkan pengguna untuk memacu perangkatnya menembus batas kemampuan yang ditetapkan.

Bila sukses, proses rooting memungkinkan pengguna untuk mengubah atau mengganti sistem dan pengaturan aplikasi. Bisa menjalankan aplikasi khusus yang tadinya tidak bisa dijalankan, atau bahkan mengakses program yang sebelumnya dinyatakan tidak dapat diakses oleh pengguna Android biasa. Atau pengguna juga dapat menghapus aplikasi bawaan produsen yang sebelumnya tidak dapat dihapus.

Namun, proses rooting tergolong riskan dan membahayakan perangkat. Pasalnya, jika Anda melakukan root pada perangkat Android dapat menyebabkan garansi resmi hilang. Selain itu, melakukan root di Android, membuat lebih riskan terserang virus dan malware karena Anda sudah menghilangkan sistem keamanan yang ada.

Berikut beberapa alasan mengapa tak perlu melakukan rooting pada perangkat Android, dilansir Liputan6.com dari Androidpit, Kamis(21/2/2019).

Risiko Keamanan dan Privasi

Dengan mendapatkan akses root, Anda mendapatkan kontrol penuh atas keseluruhan sistem pada Android Anda. Dengan keterampilan dan alat yang tepat, Anda dapat membaca dan memodifikasi hampir semua parameter di perangkat Anda.

Ini adalah alasan mengapa beberapa aplikasi, seperti SuperSU, memerlukan akses root agar berfungsi dengan baik. Namun, jenis akses ini adalah pedang bermata dua karena dengan meroot perangkat, sistem pada perangkat Anda tidak dapat mencegah aplikasi jahat masuk dan merusak sistem Anda.

File sistem dapat rusak atau dihapus, informasi pribadi Anda dapat di-skim, dan Anda bahkan dapat merusak perangkat Anda. Dengan begitu privasi Anda akan rentan diretas. Padahal saat ini informasi sensitif seperti email atau aktivitas perbankan dapat dilakukan melalui ponsel Android.

Hilang Garansi

Melakukan root pda perangkat Android bukan sesuatu yang secara resmi didukung oleh produsen. Dengan demikian, jika Anda melakukan root pada perangkat Anda, kemungkinan besar akses garansi resmi Anda akan hilang.

Hal itu terjadi jika perangkat Anda mengalami kerusakan selama Anda melakukan proses rooting. Kerusakan akibat rooting inilah yang membuat pihak developer atau produsen tidak mau memperbaiki Android tersebut.

Beberapa perangkat, seperti Samsung, bahkan memiliki pelacak flash yang terpasang di dalamnya. Dengan sistem ini Samsung akan dapat melacak apakah seorang pengguna telah meroot atau merusaknya dengan firmware dan menginstal perangkat lunak tidak resmi.

Hal ini dapat diketahui bahkan jika ponsel telah diunroot. Meskipun ada metode untuk mengembalikan sistem Android ke pengaturan pabrik, tidak ada jaminan bahwa garansi masih dapat diklaim.

Tidak Semua Perangkat Diciptakan Sama

Prosedur untuk melakukan root pada perangkat bervariasi dari produsen ke produsen lain dan bahkan dari satu perangkat ke perangkat lainnya. Tidak ada metode ‘resmi’ untuk me-rooting perangkat Anda.

Sebagai contoh, rooting perangkat Nexus mengharuskan Anda untuk mengunduh toolset dan kemudian menggunakan prompt perintah PC untuk mendapatkan akses.

Sementara itu sebagian besar perangkat Samsung mengharuskan Anda untuk menggunakan perangkat lunak Odin pada PC Anda untuk mendapatkan hasil yang sama.

Dengan demikian, melalui instruksi khusus, beberapa perangkat sering memerlukan beberapa langkah dan setidaknya pemahaman yang layak tentang komputer dan perangkat lunak lainnya. Ada peluang yang jauh lebih besar untuk munculnya kesalahan dan membuat perangkat Anda tidak dapat digunakan setalah di root.

Masalah Dengan Pembaruan

Masalah umum lain yang muncul bersamaan dengan rooting perangkat adalah Anda akan mulai mendapati pembaruan otomatis pada firmware berhenti dijalankan oleh perangkat Anda.

Misalnya, Anda tidak lagi memiliki kenyamanan melihat pembaruan berkala melalui Wi-Fi (OTA) dan perangkat lunak manajemen seperti Samsung KIES tidak akan lagi berfungsi dengan baik.

Anda hanya akan dapat memperbarui firmware secara manual dan mem-flash-nya ke perangkat Anda, tetapi proses yang relatif rumit harus dilakukan setiap kali versi baru dari firmware Anda dirilis.

Yang Didapat Setelah Root Android

Salah satu hal paling penting untuk dipertimbangkan adalah ketika Anda melakukan rooting perangkat, Anda akan mendapatkan lebih banyak akses ke perangkat Anda yang sebelumnya di luar jangkauan Anda. Namun apakah sebenarnya akses ini penting untuk perangkat Android Anda?

Tetapi dengan akses ini, apa yang akan Anda lakukan? Pikirkan kembali apakah Anda benar-benar harus melakukan root pada perangkat Android Anda. Jika Anda mendapati lebih banyak resiko yang akan ditanggung usai melakukan root, sebaiknya Anda perlu berpikir ulang untuk melakukannya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya