Potensi Bisnis Chatbot di Indonesia Diklaim Semakin Menjanjikan

Seperti diketahui, chatbot menjadi solusi untuk menjawab tuntutan pelanggan yang kian meningkat, terlebih banyak pelanggan yang sudah mulai terbiasa menggunakan teknologi.

oleh Jeko I. R. diperbarui 26 Feb 2019, 10:30 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2019, 10:30 WIB
Chatbot
Chatbot. Dok: Techcrunch.com

Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini, layanan chatbot mulai menjadi tren di pasar enterprise Indonesia. Semakin ke sini, semakin banyak perusahaan berlomba-lomba untuk membesut layanan chatbot di platform-nya.

Seperti diketahui, chatbot menjadi solusi untuk menjawab tuntutan pelanggan yang kian meningkat, terlebih banyak pelanggan yang sudah mulai terbiasa menggunakan teknologi.

Sonny Hastomo, CEO PT Inmotion Inovasi Teknologi (InMotion) mengklaim chatbot memiliki peluang bisnis yang besar di Indonesia. Sebab, perusahaan-perusahaan mulai mengadopsi chatbot untuk dapat meningkatkan brand penjualan dan pelayanan mereka.

"Chatbot bisa meningkatkan efisiensi perusahaan karena mampu melakukan tugas customer service. Ada 70 persen pertanyaan awal pelanggan selalu sama dan ini bisa dilakukan chatbot," kata Sonny di peluncuran chatbot Toyota Auto2000 di Jakarta.

Sementara potensi lain, saat ini pelanggan menginginkan solusi atau jawaban yang cepat, mudah dan sederhana ada dari smartphone mereka. Aplikasi chatbot pun mampu menjawab kebutuhan tersebut.

"Tren ke depannya, semuanya sudah otomasi dan peluang chatbot sungguh besar," ucapnya.

 

Perubahan Tren Teknologi

Chatbot
Rian Novianto, Co-founder dan Business Development Director 3Dolphins dan Sonny Hastomo, CEO PT Inmotion Inovasi Teknologi (InMotion) (ki-ka) hadir dalam peresmian Chatbot Terbaru 3Dolphins Tasia. (Foto: 3Dolphin)

Sonny mengungkap, ada beberapa perubahan tren teknologi dalam beberapa tahun terakhir.

Pada periode 2000-2010, tren situs web dan aplikasi web mulai diadopsi perusahaan-perusahaan.

Selanjutnya, tren aplikasi mobile mulai "booming" pada 2010-2020, sedangkan tren chatbot akan memegang peranan penting pada 2020-2030 nanti.

"Ada perubahan tren setiap 10 tahun sekali, mulai dari situs web, aplikasi mobile dan nanti chatbot," ujarnya.

Untuk sekarang 3Dolphins fokus mengincar pasar chatbot enterprise di Indonesia dan sudah memiliki pelanggan dari sektor pemerintah, otomotif, perbankan, dan hospitality.

Jumlah pertumbuhan bisnis 3Dolphins juga diklaim meningkat 450 persen dibanding tahun lalu.

"Kami akan punya kantor baru tahun ini, jumlah pegawai pun meningkat 50 persen. Kami akan terus menggarap sektor-sektor baru," pungkasnya.

Toyota Auto2000 dan Tasia

Auto 2000
Auto2000, jaringan dealer Toyota siap melebarkan kuku bisnisnya di sejumlah wilayah Indonesia bagian Barat (Herdi/Liputan6.com)

Dealer Toyota Auto2000 juga baru saja meluncurkan layanan chatbot bernama Tasia. Chatbot Tasia ini dikembangkan oleh 3Dolphins selama 3 bulan.

Sesuai dengan fungsinya, Tasia bakal membantu pelanggan untuk membeli mobil.

Tasia sendiri memiliki kemampuan percakapan natural di dalam aplikasi pesan singkat atas bantuan kecerdasan buatan (Al, Artificial Intelligence) terkait dengan beberapa kecakapan penting, seperti fast response, sehingga chatbot dapat dengan cepat membalas pesan.

Tasia juga bisa berkomunikasi dengan bahasa Indonesia yang luwes dan mampu merespon jawaban pelanggan dengan cepat dan siap setiap saat.

Tasia juga memiliki beberapa fitur utama seperti urusan pembelian kendaraan, info katalog, harga mobil, hingga pencarian tipe kendaraan yang cocok untuk konsumen.

"Tasia mampu merespon pertanyaan pelanggan dengan cepat dari spesifikasi mobil, lokasi hingga simulasi kredit. Kami akan terus meningkatkan kemampuan Tasia di masa depan," terang Sonny.

"Saat ini baru tersedia di live chat dan WhatsApp sesuai permintaan klien," tambahnya.

Sony juga melihat para perusahaan mulai menggunakan aplikasi berbasis percakapan chatbot untuk meningkatkan pelayanannya, karena para pelanggan sudah memiliki smartphone dan menggunakan aplikasi chatting sebagai favoritnya.

"Jadi, ada shifting behavior dari aplikasi web ke chatbot. Pakai chatbot jauh lebih mudah dan cepat tanpa perlu membuka browser terlebih dahulu," tandasnya.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya