XL Axiata Persiapkan Belanja Modal Sebesar Rp 7,5 Triliun di 2019

Tahun ini XL berencana akan memakai anggaran belanja modal tersebut untuk memperluas jaringan di luar Pulau Jawa.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 05 Apr 2019, 10:00 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2019, 10:00 WIB
XL Axiata
Direktur Keuangan XL Axiata, Mohamed Adlan Bin Tajudin, saat memberikan pemaparan tentang keuangan XL di 2019 di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (4/4/2019) malam. (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Liputan6.com, Banyuwangi - Perusahaan telekomunikasi XL Axiata menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2019 sebesar Rp 7,5 triliun.

Anggaran ini naik sebesar Rp 700 miliar dibandingkan anggaran belanja modal tahun lalu yang jumlahnya Ro 6,8 triliun.

Direktur Keuangan XL Axiata, Mohamed Adlan Bin Ahmad Tajuddin, mengatakan, tahun ini XL berencana akan memakai anggaran belanja modal tersebut untuk memperluas jaringan di luar Pulau Jawa, terutama untuk pengembangan infrastruktur telekomunikasi data.

"Kami ingin meningkatkan jaringan data yang lebih kuat, kami juga akan fokus (memberikan layanan) pada dua brand kami yakni XL dan Axis. Memang investasi kami di 2018 masih kecil sehingga kami akan melakukan lebih banyak (investasi) lagi," kata Adlan dalam acara Media Gathering XL Axiata di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (4/4/2019).

Dia lebih lanjut menyebutkan, anggaran belanja modal di tahun 2019 ditingkatkan untuk melakukan perluasan jaringan terutama di luar Pulau Jawa, termasuk di dalamnya membangun dan meremajakan BTS, seperti yang sudah dilakukan pada 2018.

"Pembangunan infrastruktur untuk memprioritaskan pengalaman pelanggan kami," ujarnya.

Permintaan Layanan Data Makin Meningkat

BTS (ckn.io)

Dia melanjutkan, infrastruktur telekomunikasi XL terus digenjot lantaran makin banyak permintaan atas layanan data.

Jumlah ini terus bertambah. Menurut data internal XL, saat ini kontribusi layanan data untuk pendapatan XL Axiata sebesar 82 persen.

Guna mendorong pertumbuhan layanan data di tahun 2019 ini, XL Axiata akan meningkatkan lagi tingkat penetrasi smartphone.

Pada akhir tahun lalu, tingkat penetrasi telah mencapai 80 persen dari pelanggan, dan diharapkan hingga akhir tahun 2019 ini bisa terus meningkat lagi.

XL Axiata akan berfokus mengakuisisi pelanggan smartphone yang merupakan heavy user layanan data, khususnya layanan data 4G.

Dengan demikian, trafik data akan bisa terdorong kuat yang didukung oleh pertumbuhan trafik 4G.

Optimistis

Ilustrasi BTS. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Ketimbang tahun 2018, yang menurut Adlan menjadi tantangan tersendiri bagi bisnis telekomunikasi, XL Axiata optimistis tahun ini akan lebih baik ketimbang tahun lalu.

Hal ini salah satunya didukung dengan kebijakan registrasi prabayar yang mulai memberikan kontribusi.

Dia menyebut, jumlah pelanggan XL Axiata pasca registrasi di penghujung 2018 sebanyak 54,9 juta user. Sementara sebelum registrasi jumlahnya 53 juta user.

"Setelah registrasi prabayar, kustomer XL terus bertambah, berbeda dengan operator lain yang umumnya agak menurun. Setelah registrasi prabayar ada kualitas signifikan dari perilaku pelanggan," ujar Adlan.

Dia mencontohkan, sebelumnya pelanggan senang menggunakan kartu SIM sekali pakai. Namun setelah registrasi, orang mulai pakai SIM card yang sama dan itu memperkecil biaya produksi SIM card," ujarnya.

(Tin/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya