Liputan6.com, Jakarta - Mungkin kamu sudah sering mencari informasi tiket penerbangan, rekomendasi hotel hingga tempat wisata favorit hanya dengan mengetik keyword-nya di Google.
Melihat animo pengguna yang tinggi, Google menggarap website khusus yang berguna untuk menyediakan informasi seputar travel dengan lebih tertata dan rapi.
Website yang dinamakan Trips tersebut baru saja diluncurkan oleh Google. Google Trips sebelumnya merupakan aplikasi yang memudahkan pengguna merencanakan travel mereka, dilansir dari Ubergizmo, Kamis (16/5/2019).
Advertisement
Baca Juga
Website Trips ini konsepnya hampir sama seperti aplikasi offline-nya, namun Trips lebih menekankan pada rute-rute menuju suatu destinasi, informasi booking hotel dan tiket dan panduan lainnya.
Fitur-fitur yang ditawarkan memang bukan fitur baru, melainkan memanfaatkan fitur Google sebelumnya. Contohnya, saat mencari hotel dan tempat wisata lainnya, maka fitur Google Maps lah yang dimanfaatkan. Namun tetap saja, Trips menghadirkan antarmuka yang lebih mudah dan sederhana.
Meski begitu, belum jelas apakah Trips bakal menggantikan aplikasi offline Google Trips. Kamu bisa mengakses Trips di http://www.google.com/travel.
Google Hadirkan Live Transcribe, Bantu Penyandang Tunarungu Berkomunikasi
Google menghadirkan aplikasi Live Transcribe untuk membantu penyandang tunarungu atau sulit mendengar, berkomunikasi dengan orang lain. Kehadiran aplikasi ini merupakan salah satu bentuk komitmen Google untuk menghadirkan berbagai produk yang mudah diakses oleh siapa pun.
Live Transcribe ini menggunakan teknologi pengenalan suara otomatis dengan mentranskripsikan pembicaraan menjadi tulisan secara real-time. Sederhananya, teknologi dalam aplikasi ini akan mendeteksi pembicaraan, kemudian menerjemahkannya ke dalam teks untuk dibaca.
Google berharap kehadiran aplikasi ini dapat lebih membantu penyandang tunarungu atau sulit mendengar berkomunikasi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan ada 466 juta tunarungu dan sulit mendengar.
"Live Transcribe ini akan sangat membantu tunarungu, karena ketika ada orang berbicara, maka teksnya akan muncul. Sehingga membuat komunikasi mereka menjadi lebih baik," tutur Product Manager Google AI Research Group, Sagar Savla, melalui video press conference di kantor Google Indonesia, Selasa (14/5/2019).
Live Transcribe saat ini sudah mendukung 70 bahasa di dunia, termasuk Bahasa Indonesia dan juga bahasa daerah Jawa. Bahasa lain di antaranya Inggris, Belanda, Bahasa Melayu, dan Prancis.
Advertisement
Masih Versi Open Beta
Live Transcribe saat ini sudah bisa diunduh di Play Store. Namun, aplikasi ini hanya bisa digunakan pada smartphone berbasis Android versi 5.0 ke atas.
Sayangnya, Sagar enggan mengungkapkan jadwal peluncuran versi final aplikasi ini. "Live Transcribe saat ini memang masih open beta, tapi bisa diunduh oleh pengguna Android dari Play Store," katanya.
Mengingat kemungkinan aplikasi ini akan digunakan secara terus menerus, Sagar mengatakan penerapan dark mode membuat konsumsi daya baterai perangkat akan sangat rendah.
Untuk penggunaannya sendiri, smartphone harus terhubung dengan jaringan internet. "Jadi selama ada koneksi internet, maka pengalaman pengguna akan berjalan dengan baik," sambungnya.
(Tik/Ysl)