Penyanyi Legendaris Chrisye Jadi Google Doodle Hari Ini

Google Doodle merayakan ulang tahun penyanyi legendaris Indonesia, Chrisye, di laman utama pencarian pada hari ini.

oleh Yuslianson diperbarui 16 Sep 2019, 06:57 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2019, 06:57 WIB
Chrisye
Google Doodle tampilkan penyanyi legendaris Chrisye. (Doc: Google)

Liputan6.com, Jakarta - Google setiap harinya memajang tokoh atau peristiwa penting di laman utama pencariannya, kali ini perusahaan tersebut memajang sosok penyanyi legendaris asal Indonesia, yakni Chrisye.

Pada hari ini, Google Doodle merayakan ulang tahun penyanyi kelahiran Jakarta, 16 September 1949, dengan memajang ilustrasi pelantun lagu 'Pergilah Kasih' di laman utama pencarian.

Adapun Google Doodle di laman utama pencarian, tampak sosok Chrisye dengan rambut sebahu--ciri khasnya, sembari memegang gitar dengan berlatarkan lilin yang membentuk kata Google.

 

Informasi, sosok penyanyi yang memiliki vokal khas ini tutup usia dalam usia 57 tahun di rumahnya di Jalan Asem II Nomor 80, Cipete, Jakarta Selatan, pada 30 Maret 2007.

Semasa berkarir di industri musik Indonesia, Chrisye telah menelurkan 31 album--termasuk dengan Guruh Gipsy, 21 album studio, dan sembilan album kompilasi.

Dengan pencapaian tersebut, wajar bilamana Chrisye ditahbiskan sebagai legenda musik Tanah Air dan tampil sebagai Google Doodle.

 

Bermusik Sejak Akhir 60-an

Chrisye

Lebih lanjut, Chrisye mulai bermusik sejak akhir era 60`an. Ia bergabung dalam band Sabda Nada pada 1968.

Namun, riwayat Sabda Nada tak berumur panjang. Grup musik ini kemudian bermetamorfosis menjadi Gipsy pada 1969.

Setelah bongkar pasang personel, band ini terbang ke New York, Amerika Serikat, dan menjadi homeband di Ramayana Restaurant selama kurang lebih satu tahun (1971-1972).

Saat pulang ke Tanah Air, Chrisye bersama Gipsy berkolaborasi dengan Guruh Soekarnoputra, membuat sebuah album rekaman.

Kolaborasi ini menghasilkan album rock yang diberi judul Guruh Gipsy. Album ini memadukan unsur-unsur tradisional gamelan Bali dan instrumen konvensional.

Sejak itulah nama Chrisye mulai diperhitungkan dalam kancah musik di Tanah Air. Warna vokal yang khas, serta makna mendalam dalam tiap lagu, membuat pelantun 'Lilin-Lilin Kecil' itu menjadi idola kaum tua dan muda.

Berbagai penghargaan nasional dan internasional pun diraihnya.

Chrisye bergabung dengan band Gipsy awal 1970-an. Ia menggantikan bassis pada band yang saat itu tengah populer.

 

Semakin Populer Saat Bernyanyi Solo

Chrisye. foto: kompal.co

Namun, aksi solo Chrisye sebagai penyanyi justru yang melejitkan namanya. Berbagai lagunya menjadi hits, sebut saja Sabda Alam, Kidung, Hening, Cintamu T`lah Berlalu, dan Pergilah Kasih.

Lagu-lagu yang dinyanyikan Chrisye memang banyak. Maklum, dia telah menghasilkan sekitar 40 album, baik solo maupun kerja bareng dengan sejumlah musisi dan penata musik, antara lain Jockie Soerjoprajogo, Addie M.S., dan Erwin Gutawa.

Tak mengherankan bila Chrisye disebut penyanyi legendaris dari zaman ke zaman. Tak banyak aksi panggungnya, tapi Chrisye kerap mendapat tempat tersendiri di hati penggemarnya. Lagu-lagunya tak sekadar mengumbar romantisme, namun ada kedalaman makna.

Awal 2000, Chrisye kembali menggebrak dengan konser Badai Pasti Berlalu. Digarap ulang bersama Erwin Gutawa, lagu-lagu lama yang dinyanyikan kembali menjadi hits.

Meski sudah makan asam garam dunia musik, Chrisye tak lantas menjadi tinggi hati. Ia tak sungkan berkolaborasi bersama sejumlah grup band terkini.

Pada 2004 lahirlah Senyawa, album Chrisye yang berduet bersama grup band muda.

Meski secara fisik Chrisye sudah telah tiada, puluhan karyanya yang ada saat ini masih tetap dinikmati oleh berbagai penikmat musik berbagai umur.

(Ysl/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya