Liputan6.com, Jakarta - Samsung memanfaatkan momen kehadiran seri flagship Huawei Mate 30 untuk mempromosikan Galaxy Note 10. Tak seperti Galaxy Note 10, seri Mate 30 hadir tanpa dukungan aplikasi dan layanan Google termasuk Play Store.
Dilansir Phone Arena, Senin (23/9/2019), Samsung menyebarkan informasi kepada para konsumen di Amerika Latin yang menyebutkan flagship terbarunya itu menjalankan aplikasi dan layanan Google. Informasi yang disampaikan melalui email tersebut diprediksi untuk menyindir seri Mate 30.
Advertisement
Baca Juga
"Nikmati berbagai pembaruan, aplikasi dan layanan Google," demikian isi pemberitahuan dari Samsung tersebut. Gambar di dalam email tersebut memperlihatkan Galaxy Note 10 dengan ikon dari beberapa aplikasi Google termasuk Search, YouTube, Chrome, Gmail, Photos, Maps, Play Store, dan Drive.
Semua aplikasi tersebut tidak ada pada seri flagship Huawei Mate 30. Email tersebut juga dilangkapi promosi yaitu pembeli Galaxy Note 10 akan mendapatkan akses empat bulan gratis YouTube Premium, layanan Google lainnya yang tidak bisa dinikmati pada Mate 30 ataupun Mate 30 Pro.
Saling sindir di antara para vendor smartphone sudah sering terjadi. Huawei pada tahun lalu mempromosikan lini Mate 20 dengan menyindir kedua rivalnya, Apple dan Samsung, dengan tagar "BornFastStaysFast" dan "NeverSlowDown".
Saat itu, Apple dan Samsung didenda oleh Italian Competition Authority lantaran dinilai memaksa perangkat yang lawas untuk memasang pembaruan, yang bertujuan mendorong konsumen membeli perangkat baru.
Huawei Mate 30 Meluncur Tanpa Google Play Store
Huawei telah mengumumkan seri Mate 30, di Jerman, Kamis (19/9/2019). Smartphone ini hadir dengan kemampuan yang menarik termasuk empat kamera belakang, tapi tanpa dukungan penuh dari Android.
Dilansir Cnet, Huawei Mate 30 berbasis pada Android open source, yang artinya tetap berfungsi seperti perangkat Android. Namun smartphone tersebut tidak memiliki berbagai layanan atau aplikasi Google, termasuk Maps, Chrome, dan yang paling penting Play Store.
Google Play Store merupakan bagian penting dari lisensi GMS. Lisensi ini dimiliki hampir sebagian besar handset berbasis Android di luar Tiongkok, untuk mengakses berbagai aplikasi.
Absennya layanan dan aplikasi Google tersebut disebabkan Huawei masih berada dalam daftar hitam perdagangan Amerika Serikat (AS). Hal ini membuat perusahaan tidak bisa berbisnis dan menggunakan layanan perusahaan-perusahaan AS, termasuk Google.
The Verge melaporkan, ketidakhadiran layanan Google pada seri Mate 30 disampaikan langsung oleh CEO divisi produk konsumen Huawei, Richard Yu, saat mengumumkan seri Mate 30.
"Kami tidak bisa menggunakan inti Google Mobile Service (GMS), tapi bisa menggunakan Huawei Mobile Services (HMS). Hal ini karena larangan AS, yang membuat ponsel-ponsel tersebut tidak dapat menggunakan GMS. Sehingga membuat kami menggunakan HMS yang menjalankan App Gallery Huawei pada seri ponsel Mate 30," jelas Yu.
(Din/Ysl)
Advertisement