Dongkrak Penjualan, Huawei Pangkas Harga Mate 30

Seri Mate 30 telah mulai dijual di Tiongkok pada 26 September 2019. Huawei menjual Huawei Mate 30 lebih murah daripada harga ritel yang diumumkan di Munich, Jerman.

oleh Andina Librianty diperbarui 01 Okt 2019, 09:30 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2019, 09:30 WIB
Huawei Mate 30 Series
Huawei Mate 30 Series. Liputan6.com/Ilyas Praditya

Liputan6.com, Jakarta - Penjualan smartphone Huawei di pasar global mengalami penurunan, sehingga Huawei dilaporkan menyiapkan serangkaian strategi untuk kembali mendongkrak bisnisnya. Salah satunya dengan memberikan potongan harga untuk seri smartphone terbarunya, Mate 30.

Dilansir GSM Arena, Selasa (1/10/2019), seri Mate 30 telah mulai dijual di Tiongkok pada 26 September 2019. Huawei menjual Huawei Mate 30 lebih murah daripada harga ritel yang diumumkan di Munich, Jerman.

Varian dasar Mate 30 dibanderol 3.999 yuan atau sekira USD 561, sekira 35 persen lebih murah daripada 799 euro atau sekira USD 874 jika dibandingkan harga ritel saat diumumkan di acara peluncuran di Munich. CEO Huawei, Richard Yu, mengumumkan pemangkasan harga tersebut di jejaring sosial Tiongkok.

Varian yang lebih mahal, Mate 30 Pro terjual habis saat peluncuran hari pertamanya. Namun, varian dasar Mate 30 masih tersedia. Konsumen yang ingin membeli Mate 30 Pro harus melakukan pre-order secara online.

Strategi peluncuran Huawei menunjukkan kuatnya upaya perusahaan untuk menumbuhkan pangsa pasar di tanah kelahirannya. Di sisi lain, pangsa pasar penjualan global dilaporkan mengalami penurunan di tengah kebijakan pemblokiran oleh Amerika Serikat (AS).

Huawei Mate 30 Meluncur Tanpa Google Play Store

Huawei Mate 30 RS Edisi Terbatas
Huawei Mate 30 RS Edisi Terbatas. Liputan6.com/Ilyas Praditya

Huawei telah mengumumkan seri Mate 30, di Jerman, Kamis (19/9/2019). Smartphone ini hadir dengan kemampuan yang menarik termasuk empat kamera belakang, tapi tanpa dukungan penuh dari Android.

Dilansir Cnet, Huawei Mate 30 berbasis pada Android open source, yang artinya tetap berfungsi seperti perangkat Android. Namun smartphone tersebut tidak memiliki berbagai layanan atau aplikasi Google, termasuk Maps, Chrome, dan yang paling penting Play Store.

Absennya layanan dan aplikasi Google tersebut disebabkan Huawei masih berada dalam daftar hitam perdagangan AS. Hal ini membuat perusahaan tidak bisa berbisnis, dan menggunakan layanan perusahaan-perusahaan AS, termasuk Google.

The Verge melaporkan, ketidakhadiran layanan Google pada seri Mate 30 disampaikan langsung oleh Richard Yu, saat mengumumkan seri Mate 30.

"Kami tidak bisa menggunakan inti Google Mobile Service (GMS), tapi bisa menggunakan Huawei Mobile Services (HMS). Hal ini karena larangan AS, yang membuat ponsel-ponsel tersebut tidak dapat menggunakan GMS. Sehingga membuat kami menggunakan HMS yang menjalankan App Gallery Huawei pada seri ponsel Mate 30," jelas Yu.

(Din/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya