Per Akhir Januari 2020 Google Wajibkan Perangkat Jalankan Android 10

Google meminta manufaktur untuk membenamkan sistem operasi Android 10 di perangkat yang rilis setelah akhir Januari 2020.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 09 Okt 2019, 17:00 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2019, 17:00 WIB
Android 10
Android 10 yang baru saja dirilis oleh Google (sumber: Google)

Liputan6.com, Jakarta - Google dilaporkan telah memberikan syarat baru bagi para manufaktur yang ingin merilis perangkat Android anyar. Dikutip dari GSM Arena, Rabu (9/10/2019), Google meminta perangkat yang dirilis setelah 31 Januari 2020 harus menjalankan Android 10.

Syarat ini harus dipenuhi agar perangkat tersebut dapat diisi dengan Google Mobile Services (GMS). Adapun GMS berisi deretan aplikasi bawaan Google, termasuk Play Store dan Play Services.

Langkah ini diambil agar para pengguna dapat merasakan pengalaman Android 10. Selain itu, dengan versi terbaru, perangkat tersebut akan terus mendapatkan pembaruan keamanan paling mutakhir.

Sebagai syarat lain, Google juga meminta manufaktur untuk membenamkan fitur Digital Wellbeing. Perlu diketahui, fitur ini merupakan dasbor yang dipakai untuk memantau penggunaan aplikasi, termasuk durasinya.

Tidak hanya itu, manufaktur juga diminta untuk menyertakan fitur Family Link. Sesuai namanya, fitur ini membantu orang tua untuk memantau perangkat yang digunakan anggota keluarganya.

Terakhir, perangkat Android anyar juga diwajibkan kompatibel dengan pengisi daya USB-C PD. Sekadar informasi, USB-C PD merupakan standar terbuka umum untuk UBS-C yang memungkinkan fitur pengisian daya cepat.

Ketentuan terakhir ini mungkin akan sedikit menyulitkan sejumlah manufaktur karen fitur pengisian daya cepat pada perangkat mereka hanya kompatibel dengan pengisi daya bawaan.

Google Bakal Keluarkan Sertifikasi Khusus untuk Smartphone Gaming Android

ZTE
ZTE resmi umumkan smartphone gaming pertamanya, Red Magic

Sebelumnya, Google dilaporkan tengah mengerjakan sertifikasi smartphone gaming atau game device certification.

Sertifikat ini rencananya bakal diberikan kepada perangkat Android yang merupakan smartphone gaming. Sesuai namanya, perangkat ini didedikasikan untuk bermain gim mobile.

Mengingat hadir sebagai perangkat khusus gim, perangkat ini hadir dengan solusi spesial seperti sistem pendingin, dorsal control layaknya pada konsol, joypad tambahan, dan aksesoris lainnya.

Setelah debut hanya pada segmen smartphone premium, tampaknya pembesut gadget ingin menghadirkan smartphone gaming kelas menengah.

Hal ini tidak luput dari solusi yang dibuat oleh pembesut chipset Qualcomm dan MediaTek.

Nah kini, untuk menjamin para pengguna mendapatkan perangkat gim yang mampu punya performa terbaik, Google menyiapkan program sertifikat khusus untuk perangkat gaming.

Mengutip laman Tech Lapse, Rabu (9/10/2019), program dari Google ini bernama Game Device Certification.

Sertifikat ini ada untuk memastikan smartphone gaming yang dirilis oleh vendor smartphone terjamin performanya.

Lulus Uji Sertifikat

Red Magic 3
Smartphone gaming terbaru Nubia, Red Magic 3 resmi dirilis. (Doc: Red Magic)

Sertifikat ini juga memastikan, perangkat tidak mengalami penurunan performa tiba-tiba dan kerusakan lainnya saat dipakai main gim.

Sekadar informasi, untuk mendapatkan sertifikat ini, produk smartphone gaming harus mendapatkan dukungan Vulkan 1.1 API, lulus tes Open GL ES/ Vulkan terbaru Khronos, dan memenuhi sejumlah persyaratan lainnya.

Sebagai informasi, aplikasi juga harus dapat mengalokasikan setidaknya 2,3GB memori sistem.

Saat ini program sertifikat perangkat gim oleh Google belum diumumkan secara resmi, tapi perusahaan tengah menyiapkan tim khusus untuk berkomunikasi dengan produsen smartphone agar mampu mematuhi persyaratan. 

(Dam/Why)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya