Mantan Juara Go Pensiun Setelah Dikalahkan Teknologi AI DeepMind

Lee Se-dol memutuskan untuk pesiun dari dunia profesional karena kemunculan teknologi AI DeepMind milik Google.

oleh Yuslianson diperbarui 29 Nov 2019, 07:00 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2019, 07:00 WIB
Program Komputer Google Kuasai Permainan Berusia 2.500 Tahun
Dengan kecerdasan buatan, program komputer ciptaan anak perushaan Google mampu menguasai permainan kuno berusia 2.500 tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Juara dunia Go asal Korea Selatan, Lee Se-dol, memutuskan untuk pensiun dari kompetisi profesional.

Dilansir Yonhap, Jumat (29/11/2019), Lee mengambil keputusan ini karena kemunculan teknologi AI (artificial intelligence, kecerdasan buatan).

"Dengan kemunculan AI di pertandingan Go, saya menyadari saya tidak akan berada di puncak atau menjadi nomor satu di dunia dengan berbagai latihan keras," kata Lee.

"Meskipun menjadi pemain nomor satu di dunia, masih ada (teknologi AI) yang membayangi saya dan tidak bisa dikalahkan."

Go
Go. (Doc: CGTN/ Luis Chirino)

Permainan Paling Tua di Dunia

Bertahun-tahun, Go masih dianggap salah satu permainan yang sulit dijangkau program komputer paling canggih sekalipun.

Gim papan yang pertama kali muncul di Tiongkok 2.500 tahun lalu ini memang terkenal rumit, dengan beragam langkah masing-masing pemain yang sulit ditebak.

Secara mengejutkan pada 2016, DeepMind, perusahaan AI milik Google mampu mengalahkan Se-dol dengan skor 4-1 berbekal sistem AlphaGo AI.

Berkaca dari hal tersebut, masyarakat dunia pun dibuat sadar akan kehadiran sebuah teknologi machine learning canggih yang lebih pintar dan kreatif daripada teknologi sebelumnya.

Lee Se-dol Punya Semangat Pejuang Sejati

Ilustrasi kecerdasan buatan. (Sumber Pixabay/geralt via Creative Commons)

Dalam pernyataan yang diberikan kepada The Verge, CEO DeepMind, Demis Hassabis, mengatakan Lee telah menunjukkan "semangat pejuang sejati" saat bertanding dengan AlphaGo.

Hassabis mengatakan, "Atas nama seluruh tim AlphaGo di DeepMind, saya ingin mengucapkan selamat kepada Lee Se-dol atas prestasi legendarisnya di puncak permainan dan berharap yang terbaik untuk masa depan."

Lee tidak sepenuhnya menyerah bermain AI. Dia berencana untuk mengenang momen pertama pensiunnya pada bulan Desember dengan memainkan pertandingan melawan program AI asal Korea Selatan bernama HanDol.

Adapun HanDol telah mengalahkan lima pemain terbaik di negara tersebut. Lee akan diberikan keunggulan dua batu.

"Dengan keunggulan dua batu, saya merasa seperti akan kehilangan babak pertama untuk HanDol," kata Lee kepada Yonhap.

"Saat ini, saya tidak mengikuti berita Go. Saya ingin bermain dengan nyaman melawan HanDol karena saya sudah pensiun, meskipun saya akan melakukan yang terbaik. ”

(Ysl/Why)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya