Proyek 18.000 BTS Indosat Ooredoo Rampung 15 Desember

Indosat Ooredoo telah menyiapkan belanja modal sekitar Rp 10 triliun untuk proyek 18.000 BTS dan 4.200 sites. Proyek ini rampung pada 15 Desember.

oleh M Hidayat diperbarui 12 Des 2019, 13:51 WIB
Diterbitkan 12 Des 2019, 13:51 WIB
Indosat Ooredoo
Base Transceiver Station (BTS) milik Indosat. (Doc: Indosat Ooredoo)

Liputan6.com, Solo - Indosat Ooredoo menyebut proyek 18.000 BTS 4G segera rampung. Hal itu disampaikan Ahmad Abdulaziz A A Al-Neama, President Director & CEO Indosat Ooredoo pada kumpul media di Solo, Rabu (11/12/2019).

"Soal proyek BTS itu, kami kira itu akan rampung lebih cepat daripada yang kami rencanakan," kata Ahmad.

Melengkapi pernyataan Ahmad, Vikram Sinha, Director & Chief Operating Officer Indosat Ooredoo menuturkan proyek ini akan rampung pada 15 Desember 2019.

"4.200 BTS telah kami umumkan awal tahun ini. Untuk sekarang, proyek 18.000 BTS itu rampung 15 Desember," ujar Vikram.

Sebelumnya pada Maret lalu Indosat Ooredoo mengumumkan menyiapkan belanja modal sekitar Rp 10 triliun untuk proyek 18.000 BTS dan 4.200 sites. Belanja modal itu dialokasikan sebanyak 90 persen untuk BTS dan 10 persen untuk sistem IT. 

Sebagai informasi, peningkatan efisiensi belanja modal (capex) dan belanja operasional (opex) merupakan salah satu enabler perusahaan untuk menjadi perusahaan telekomunikasi yang dapat pelanggan andalkan (the telco you can trust). 

Ahmad mengatakan per September perusahaan telah menghabiskan sekitar Rp 8,7 dari 10 triliun capex yang dianggarkan untuk tahun 2019. 

Rencana Indosat Ooredoo Usai Jual 3.100 Menara

Logo Indosat Ooredoo
Logo Indosat Ooredoo di kantor pusatnya di Jakarta. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Sebelumnya, Indosat Ooredoo baru saja mengumumkan telah menandatangani Perjanjian Jual Beli dengan PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dan PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) pada Senin (14/10/2019).

Kedua perusahaan itu ditetapkan sebagai pemenang dari proses tender penjualan 3.100 menara milik Indosat Ooredoo. Mitratel memenangkan tender untuk 2.100 menara dan Protelindo memenangkan tender untuk 1.000 menara.

Nilai transaksi ini mencapai Rp 6,39 triliun dan akan dibayarkan seluruhnya dalam bentuk tunai sebelum akhir tahun ini. Menurut President Director & Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Ahmad Al Neama, dana itu akan digunakan untuk sejumlah rencana investasi.

"Kami menginisiasi rencana investasi yang cukup signifikan ini pada 2019-2021, dalam rangka mendukung pertumbuhan pasar dan tujuan transformasi perusahaan," tuturnya saat ditemui di kantor Indosat Ooredoo di Jakarta.

Lebih lanjut dikatakan, perusahaan selalu berupaya melakukan pendanaan belanja modal melalui sejumlah cara, seperti kas internal, pinjaman komersial dan obligasi, termasuk divestasi aset non-utama.

"Kami percaya sumber-sumber pendanaan ini merupakan opsi terbaik untuk rencana pendanaan perusahaan," tuturnya melanjutkan.

Untuk itu, penjualan ini termasuk akan digunakan untuk kebutuhan investasi Indosat Ooredoo, termasuk pengembangan 4G.

Ahmad juga menuturkan bahwa transaksi yang dilakukan ini sudah termasuk lease back. Rencananya, dana penjualan ini akan digunakan sebagai belanja modal untuk kurun waktu 2019 hingga 2021.

"Kami menargetkan transaksi akan selesai pada akhir tahun ini. Kami juga percaya bahwa transaksi ini positif bagi banyak pihak," ujar Ahmad menjelaskan.

Terpilihnya Protelindo dan Mitratel sebagai pemenang tender sendiri didasarkan atas beberapa hal, seperti kemitraan strategis jangka panjang, memaksimalkan nilai portofolio, dan sinergi secara keberlanjutan yang memberi manfaat bagi semua pihak yang bertransaksi.

Mitratel dan Protelindo Menang Tender Lelang 3.100 BTS Indosat Ooredoo

Ahmad Al Neama, Herlan Wijanarko dan Ririek Adriansyah
Presdir & CEO Indosat Ooredoo, Ahmad Al Neama (kiri), CEO Mitratel, Herlan Wijanarko (tengah), dan Dirut Telkom Indonesia, Ririek Adriansyah (kanan) saat penandatanganan perjanjian jual beli menara di Kantor Pusat Indosat Ooredoo, Jakarta (14/10/2019).

Usai penjualan ini, Indosat Ooredoo akan kembali menyewa BTS itu selama sepuluh tahun bersamaan dengan penyelesaian transaksi.

"Kami senang telah menyelesaikan transaksi ini yang akan memberikan manfaat positif bagi semua pihak. Transaksi ini memungkinkan Indosat Ooredoo untuk mempercepat pelaksanaan strategi kami, dan terutama untuk terus meningkatkan pengalaman terbaik bagi pelanggan kami," kata Presdir & CEO Indosat Ooredoo, Ahmad Al Neama.

Perusahaan, kata Ahmad, telah menempatkan portofolio berkualitas tinggi bersama dua perusahaan penyedia BTS itu dan "akan menyewa kembali dengan persyaratan menarik untuk memenuhi kebutuhan pembangunan kami secara berkelanjutan."

Kemitraan Jangka Panjang

Penandatanganan perjanjian jual beli menara di Kantor Pusat Indosat Ooredoo, Jakarta (14/10).
Direktur & COO Indosat Ooredoo, Vikram Sinha (paling kiri), Presdir Protelindo, Ferdinandus Aming Santoso (paling kanan), Presdir & CEO Indosat Ooredoo, Ahmad Al Neama (dua dari kanan), CSEO Indosat Ooredoo, Thomas Chevanne (dua dari kiri). Foto: Budi.Wid

Sementara itu, Dirut Mitratel, Herlan Wijanarko, menyambut transaksi ini dengan gembira.

"Kami berkeyakinan pada masa mendatang industri BTS masih terus tumbuh seiring dengan perkembangan teknologi dan layanan seluler. Akuisisi 2.100 BTS Indosat Ooredoo ini akan memperkuat fundamental bisnis dan menciptakan nilai tambah bagi Mitratel secara signifikan, sekaligus sejalan dengan rencana jangka panjang Perseroan," ujar Herlan.

Senada dengan Herlan, Dirut & CEO Protelindo, Ferdinandus Aming Santoso, mengatakan bahwa transaksi ini akan memperkuat kemitraan strategis jangka panjang dan meningkatkan hubungan bisnis produktif.

"Penambahan 1.000 BTS dan kurang lebih 1.850 tenant akan semakin memperkuat posisi kami sebagai penyedia BTS terbesar di Indonesia dengan jumlah BTS hampir 20.000 dan jumlah tenant lebih dari 32.000," tutur Ferdinandus.

Dalam transaksi ini J.P. Morgan menjadi penasihat keuangan eksklusif Indosat Ooredoo. Adapun Redpeak Advisers bertindak sebagai penasihat keuangan Protelindo, serta Credit Suisse menjadi penasehat keuangan Mitratel untuk transaksi di atas.

(Why/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya