Liputan6.com, Jakarta - Seperti Piccadilly Lights di London dan Times Square di New York, hiruk-pikuk Jakarta kini dipercantik dengan kehadiran billboard digital eye-level raksasa yang siap memukau para pejalan kaki.
Billboard digital yang baru saja diperkenalkan City Vision tersebut memiliki luas 500 meter persegi atau 10 kali lebih lebar dari layar-layar LED konvensional yang tersebar di sejumlah sudut kota Jakarta.
Ukuran layar yang membentang di seluruh dinding depan Ratu Plaza itu juga diklaim dua kali lebih tinggi dari seekor jerapah dewasa, atau dua kali panjang lapangan tenis.
Advertisement
Baca Juga
Billboard digital ini juga menjadi satu-satunya yang memiliki posisi rotasi, sehingga memungkinkan bagi enam brand category leaders untuk tampil on-screen selama 18 jam setiap hari.
Mongi Buckens, Chief Strategy & Digital Officer City Vision, mengatakan layar megah itu tidak hanya menawarkan para pejalan kaki sebuah pengalaman baru dalam perjalanan mereka sehari-hari.
"Kami juga ingin menempatkan Ratu Plaza di peta sebagai landmark ikonis yang mampu berinteraksi dengan berbagai macam target market," ujar Buckens melalui keterangannya, Jumat (13/12/2019).
Misi City Vision
Buckens menambahkan, perusahaan memiliki misi utama mendorong industri media luar ruang di Indonesia untuk semakin profesional, serta membangun ekosistem iklan dan data untuk Jakarta.
“Layar LED kami yang terintegrasi untuk O2O (offline to online) bisa menangkap data konsumen secara akurat dan mampu menargetkan ulang konten pengiklan dengan tepat,” ucapnya menambahkan.
Sebagai informasi, Billboard saat ini sedang mengalami sebuah momen kelahiran baru di mana kemampuan display digital yang dapat mempermudah tingkatan aktivasi digital dan interaktivitas.
Advertisement
Kemampuan Integrasi Media Sosial
Billboard digital kini mencakup kapasitas O2O interaktif yang memungkinkan para user untuk dapat memainkan gim secara live di layar atau menikmati tampilan fitur-fitur augmented reality.
Begitu pun dengan LED Ratu Plaza yang ikonis, yang mana memiliki kemampuan integrasi media sosial, serta gamifikasi dari phone-to-screen dan sensor-to-screen.
(Isk/Ysl)