Steam Batasi Fitur Auto-Update untuk Antisipasi Lonjakan Permintaan

Valve mengumumkan telah membatasi fitur auto-update di Steam untuk mengantisipasi lonjakan permintaan

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 31 Mar 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2020, 16:00 WIB
Steam
Politisi ini terpaksa dipersidangkan setelah beli gim di Steam. (Google)

Liputan6.com, Jakarta - Valve baru saja mengumumkan akan mengatur lalu lintas pita lebar (bandwidth) di Steam. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan, mengingat aktivitas luar rumah yang berkurang selama penyebaran Covid-19.

Adapun seperti dikutip dari Engadget, Selasa (31/3/2020), langkah yang dilakukan adalah Valve adalah membatasi fitur pembaruan otomatis (auto-update) yang ada di Steam, sehingga tidak ada kepadatan di server.

Dengan langkah ini, fitur auto-update di Steam hanya berlaku untuk gim yang dimainkan dalam kurun waktu tiga hari terakhir. Sementara gim lain akan menerima update otomatis beberapa hari ke depan.

Kendati ada pembatasan fitur auto-update untuk gim yang benar-benar dimainkan dalam beberapa hari terakhir, pengguna sebenarnya masih dapat mengunduh pembaruan untuk gim lain secara manual.

Langkah ini sebelumnya juga dilakukan oleh Sony dan Microsoft. Karenanya, keputusan ini diambil memang untuk memastikan layanan Steam masih bisa berjalan normal.

Sebelumnya, Sony juga melakukan pembatasan kecepatan mengunduh gim PlayStation di layanan streamingnya. Hal itu dilakukan di kawasan Eropa, lalu menyusul Amerika Serikat.

Hal serupa turut dilakukan Microsoft pada layanan Xbox Live. Untuk itu, perusahaan tersebut dilaporkan menonaktifkan sejumlah fitur agar layanan Xbox Live tidak terganggu akibat lalu lintas yang padat.

Netflix dan YouTube Batasi Kualitas Streaming di Eropa

Netflix
Netflix diberbagai perangkat. (Liputan6.com/ Agustinus Mario Damar)

Tidak hanya platform gim, penyedia konten lain juga melakukan pembatasan serupa, seperti yang dilakukan Netflix dan YouTube sejak minggu lalu.

Sejak pekan lalu, Netflix dan YouTube membatasi kualitas streaming selama 30 hari di wilayah Uni Eropa untuk menghindari clogging di server dan peningkatan tagihan listrik. Hal ini dilakukan mengikuti permintaan dari pihak Eropa.

Dilansir dari GSM Arena, Minggu (22/3/2020), permintaan untuk layanan online mengalami peningkatan tinggi pada level yang belum pernah terjadi sebelumnya. Penyebabnya, isolasi dan karantina mandiri yang tengah diberlakukan terkait penyebaran virus Corona di wilayah Eropa.

Kurangi Konsumsi Data 25 Persen

Netflix
Netflix (digitaltrends.com)

Netflix diungkapkan akan mengurangi konsumsi data sebesar 25 persen, tapi pengguna tetap akan mendapatkan kualitas gambar cukup bagus. Biasanya, satu jam video streaming di versi standar (480p) mengonsumsi sekira 1GB data, sedangkan HD bisa mencapai 3GB per jam.

YouTube mengatakan telah terjadi beberapa puncak peningkatan, tapi memutuskan untuk mengambil langkah lebih dahulu dan meminimalkan tekanan pada sistem. YouTube disebut untuk sementara mengalihkan semua trafik di Uni Eropa ke versi standar secara default.

Kedua perusahaan mengungkapkan rencana mereka setelah melakukan panggilan telepon dengan European Commissioner untuk Internal Market, Thierry Breton. Ia memuji kedua perusahaan, dan mengatakan mereka mengambil tindakan sangat cepat. Breton menilai langkah ini akan menjaga kelancaran fungsi internet selama krisis Covid-19.

(Dam/Why)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya