Tokopedia Akui Ada Upaya Peretasan, tetapi Klaim Kata Sandi Pengguna Aman

Tokopedia mengakui adanya upaya pencurian data terhadap pengguna, tetapi perusahaan mengklaim kata sandi pengguna tetap aman.

oleh M Hidayat diperbarui 02 Mei 2020, 21:42 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2020, 21:40 WIB
Tokopedia
Laman utama aplikasi Tokopedia. (Sumber: Tokopedia)

Liputan6.com, Jakarta - Tokopedia menanggapi isu peretasan data penggunanya. Nuraini Razak, VP of Corporate Communications, Tokopedia, menyebut perusahaan selalu berupaya untuk menjaga kerahasiaan data pengguna.

"Bisnis Tokopedia adalah bisnis kepercayaan. Keamanan data pengguna merupakan prioritas utama Tokopedia," kata Nuraini dalam sebuah pernyataan.

Lebih lanjut, Nuraini mengakui adanya upaya pencurian data terhadap pengguna Tokopedia.

"Namun Tokopedia memastikan, informasi penting pengguna, seperti password (kata sandi), tetap berhasil terlindungi," tutur Nuraini.

Dia mengatakan, kata sandi dan informasi vital lainnya tetap terlindungi berkat penerapan enkripsi. Namun, perusahaan juga menyarankan pengguna untuk melakukan penggantian kata sandi secara berkala.

"Tokopedia juga menerapkan keamanan berlapis, termasuk dengan OTP yang hanya dapat diakses secara real-time oleh pemilik akun, maka kami selalu mengedukasi seluruh pengguna untuk tidak memberikan kode OTP kepada siapa pun dan untuk alasan apa pun," ujar Nuraini.

Menutup pernyataannya, Nuraini menyebut perusahaan tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut dan sejauh ini belum ada informasi lain yang dapat kami sampaikan.

Berkas Dump Jutaan Akun Tokopedia Diduga Diretas, Data Pengguna Terancam?

Diwartakan sebelumnya, berkas dump dari jutaan akun Tokopedia diduga diretas. Hal itu terungkap dari tangkapan layar, yang diduga merupakan utas di sebuah forum atau komunitas peretas. Salah seorang anggota forum itu mengklaim memiliki dump dari jutaan akun Tokopedia tersebut.

"Saya memutuskan untuk berbagi berkas dump Tokopedia dengan kalian, per Maret 2020. Hash di dump itu memuat algoritma tak dikenal dan saya mencari seseorang yang dapat memecahkan algoritma itu," kata anggota forum yang namanya disamarkan tersebut.

Hash Jutaan Akun Tokopedia Diklaim Bocor, Data Pengguna Terancam?

Informasi yang dimuat di berkas dump itu antara lain alamat email pengguna, nama pengguna (username), tanggal lahir, nomor ponsel, dll.

"(Hash) itu perlu dipecahkan. Saya akan membagikan sekitar 15 juta (data pengguna) atau lebih. Ketik saja "Tokopedia" di Google. Mereka bahkan mengklaim memiliki pengguna lebih dari 15 juta," kata anggota forum itu.

Di akun Twitter @underthebreach, isu ini menjadi pembahasan. Sejumlah pengguna Tokopedia yang melihat twit itu, merasa khawatir. 

Lantas, apakah kebocoran dump ini berdampak pada keamanan data pengguna Tokopedia?

Fungsi hash di dunia kriptografi

Di dunia kriptografi, hash merupakan salah satu fungsi yang digunakan untuk menyimpan basis data, semisal nama pengguna (username) dan kata sandi (password).

Menyimpan informasi sensitif semacam itu dalam bentuk teks mentah sangat berisiko dan di sinilah fungsi hash bekerja.

Misalnya, jika kata sandi suatu akun adalah "IniKataSandi", sudah sepatutnya sistem tidak menyimpan informasi itu mentah-mentah. Dengan algoritma yang bersifat unik, informasi itu dikonversi menjadi susunan karakter tertentu yang jauh dari aslinya. 

Misalnya, "IniKataSandi" dikonversi menjadi "32@dela#!*as". Bagaimana proses konversi terjadi? Di sinilah peran algoritma yang bersifat unik di hash tersebut.

Nasib pengguna Tokopedia

Kembali ke kasus Tokopedia, apakah kata sandi pengguna bisa diketahui? Mungkin saja, asalkan, seperti disebutkan oleh si anggota forum tersebut, seseorang harus terlebih dahulu mampu memecahkan algoritma yang digunakan di hash pada berkas dump yang bocor itu.

Hal ini tentu bukan perkara semudah membalikkan tangan, tetapi untuk berjaga-jaga, pengguna Tokopedia sangat disarankan untuk memperbarui kata sandinya.

Selain itu, jika pengguna memakai kata sandi dan alamat email yang sama di Tokopedia untuk layanan lainnya, sebaiknya ia juga melakukan pembaruan kata sandi yang berbeda. Saat ini kami mencoba menghubungi perwakilan Tokopedia untuk meminta tanggapan.

(Why)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya