Liputan6.com, Jakarta Serangan address poisoning dalam dunia kripto terus meningkat, dengan total kerugian mencapai lebih dari USD 1,2 juta atau setara Rp 19,7 miliar (asumsi kurs Rp 16.480 per dolar AS) hanya dalam bulan Maret 2025.
Teknik ini melibatkan penyerang yang mengirim transaksi kecil menggunakan alamat dompet yang hampir identik dengan alamat tepercaya, sehingga korban tanpa sadar menyalin dan mengirim dana ke alamat yang salah.
Penipuan Address Poisoning Meningkat Tajam
Menurut laporan dari Cyvers, jumlah kerugian akibat address poisoning terus meningkat. Pada Februari 2025 saja, total kerugian yang tercatat mencapai USD 1,8 juta.
Advertisement
Pakar keamanan mencatat semakin canggihnya metode penipu menjadi tantangan tersendiri, sementara langkah-langkah perlindungan pada dompet digital dan platform kripto masih belum cukup efektif untuk mengatasi ancaman ini.
CEO Cyvers, Deddy Lavid, banyak sistem transaksi kripto otomatis yang saat ini digunakan masih belum memiliki mekanisme verifikasi yang memadai.
“Ini membuat pengguna lebih rentan terhadap serangan address poisoning,” kata Lavid, dikutip dari Coinmarketcap, Jumat (21/3/2025).
Kurangnya Perlindungan pada Tahap Pra-Transaksi
Salah satu alasan utama address poisoning berhasil adalah minimnya verifikasi dalam tahap pra-transaksi. Saat ini, sebagian besar sistem transaksi kripto belum dilengkapi dengan fitur penyaringan real-time untuk mencegah pengguna mengirim dana ke alamat yang salah. Kurangnya fitur ini memberi peluang besar bagi pelaku kejahatan untuk menipu pengguna.
Dalam kondisi pasar kripto yang sedang naik, volume transaksi yang meningkat justru memberi lebih banyak peluang bagi penyerang untuk menjalankan skema penipuan. Pakar keamanan menekankan bahwa penerapan sistem penyaringan alamat real-time akan sangat membantu dalam mengurangi serangan phishing serta mencegah transfer dana ke alamat yang menipu.
Ancaman Phishing dalam Dunia Kripto Semakin Besar
Penipuan phishing dalam sektor kripto terus meningkat, dengan address poisoning menjadi salah satu metode yang sering digunakan. Laporan terbaru menunjukkan bahwa pada tahun 2024, terjadi 296 insiden phishing yang menyebabkan total kerugian mencapai USD 1 miliar.
Advertisement
Skema Penipuan
Selain itu, skema penipuan pemotongan babi (pig butchering scams), yang melibatkan manipulasi psikologis terhadap korban, telah mengakibatkan kerugian miliaran dolar dengan menargetkan investor individu.
Para pakar keamanan menyarankan beberapa langkah pencegahan, seperti selalu memeriksa ulang alamat dompet sebelum melakukan transaksi serta menggunakan alat keamanan berbasis kecerdasan buatan (AI) dan daftar putih untuk alamat yang telah diverifikasi.
Dengan meningkatnya serangan phishing, pengguna kripto diimbau untuk lebih berhati-hati dan menerapkan langkah-langkah keamanan tambahan guna melindungi aset mereka dari ancaman kejahatan siber.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
