Pesaing TikTok Rajai App Store dengan Cara Bayar Pengguna yang Tonton Video

Aplikasi pesaing TikTok, Zynn, memberikan bayaran pada pengguna yang melakukan sign up, menonton video, dan mengajak orang lain untuk ikutan mengunduhnya.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 31 Mei 2020, 13:17 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2020, 13:17 WIB
Ilustrasi TikTok, Aplikasi TikTok.
Ilustrasi TikTok, Aplikasi TikTok. Kredit: antonbe via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - TikTok kini punya pesaing, yakni aplikasi bernama Zynn. Aplikasi Zynn hampir menyerupai TikTok.

Meski begitu, Zynn memberikan bayaran pada pengguna yang melakukan sign up, menonton video, dan mengajak orang lain untuk ikutan mengunduhnya.

Mengutip laman The Verge, Minggu (31/5/2020), aplikasi Zynn dirilis pada awal Mei lalu.

Laporan Mashable menyebutkan, aplikasi Zynn kini jadi aplikasi gratisan nomor satu di toko aplikasi App Store. Sementara di Google Play, Zynn masuk ke daftar top 10 aplikasi Android.

Media menganggap Zynn merupakan aplikasi kloningan TikTok. Pasalnya aplikasi ini memiliki antarmuka yang mirip dengan TikTok.

Keduanya juga menyuguhkan konten video pendek berorientasi portrait. Adapun perbedaannya adalah penghitung waktu mundur dengan tanda dolar yang melayang di tiap video di Zynn.

Pakai Sistem Poin

TikTok
TikTok. Dok: money.com

Ketika pengguna menonton video, timer akan menyala dan memberikan poin. Nantinya poin ini dapat ditukar dengan uang tunai atau gift card.

Kabarnya sejumlah orang telah mengunggah video di YouTube yang memperlihatkan tanda terima pembayaran.

Zynn merupakan sebuah aplikasi video pesaing TikTok yang sama-sama didanai perusahaan Tiongkok. Pembuat Zynn adalah Kuaishou, sebuah startup yang mendapatkan pendanaan dalam jumlah banyak dari Tencent. Pendanaannya sebesar USD 2 miliar.

Lakukan Cara Serupa di Tiongkok

Ilustrasi TikTok
Ilustrasi TikTok via Google Play Store

Dengan demikian, aplikasi ini kini jadi nomor dua setelah Douyin, versi Tiongkok TikTok.

Di Tiongkok, Kuaishou menggunakan teknik serupa, yakni membayar pengguna untuk bisa tumbuh. Pada akhirnya, perusahaan bisa menghasilkan uang dengan menjual iklan. Sementara di AS, Zynn belum menjalankan iklan.

(Tin/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya