Masih Ada 87 Persen UMKM yang Perlu Didorong Masuk ke Ekosistem Digital

Dari berbagai studi, UMKM yang bisa berkembang dan naik kelas adalah UMKM yang bermitra dengan usaha besar.

oleh Tira Santia diperbarui 17 Jun 2020, 19:45 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2020, 19:45 WIB
Berburu Produk Unik di Inacraft 2019
Dua turis melihat bahan yang di pamerkan dalam ajang inacraft 2019 di JCC, Jakarta, Rabu (24/4). Inacraft 2019 sendiri merupakan salah satu pameran produk kerajinan terbesar di Asia Tenggara yang diikuti sekitar 1.700 peserta dari seluruh Indonesia dan luar negeri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki menyebut Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang sukses naik kelas adalah UMKM yang bermitra dengan usaha besar.

“Presiden selalu menekankan pentingnya kemitraan antara UMKM dan usaha besar,” kata Teten dalam peresmian Apindo UMKM Akademi, Rabu (17/6/2020).

Hal itu pun terbukti. Dari berbagai studi baik dari World Bank dan beberapa studi lainnya, memang UMKM yang bisa berkembang dan naik kelas adalah UMKM yang bermitra dengan usaha besar.

Oleh karena itu Teten menekankan pentingnya kemitraan antara UMKM dengan pengusaha besar. “Sekarang ini masih sedikit yang bermitra, saya lupa datanya” katanya.

Oleh karena itu, ia menyambut peran serta Asosiasi Pengusaha Indonesia dan BPJS Ketenagakerjaan, yang meresmikan “Apindo UMKM Akademi” untuk para pelaku UMKM di Indonesia, baik yang terdampak covid-19 ataupun tidak.

“Saya menyambut dengan gembira apresiasi setinggi-tingginya dengan dibentuknya Apindo UMKM Akademi ini. Saya kira akan memberikan manfaat banyak bagi UMKM untuk keluar dari situasi sulit seperti sekarang,” ujarnya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Penyelamat Ekonomi

Berburu Produk Unik di Inacraft 2019
Seorang wanita memilih peralatan dapur dari kayu selama inacraft 2019 di JCC, Jakarta, Rabu (24/4). Inacraft 2019 sendiri merupakan salah satu pameran produk kerajinan terbesar di Asia Tenggara yang diikuti sekitar 1.700 peserta dari seluruh Indonesia dan luar negeri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ia pun bercerita bahwa saat krisis 1998, UMKM menjadi penyelamat ekonomi. Namun berbeda dengan adanya pandemi covid-19 ini, UMKM justru yang paling terdampak.

Kendati begitu, Teten tetap optimistis akan terus mendorong UMKM agar bisa berhasil dan berjuang di tengah pandemi ini, setidaknya bisa mengurangi laju angka kemiskinan dan pengangguran supaya tak terlalu dalam.

Maka, ia menegaskan kembali pentingnya kemitraan antara UMKM dan usaha besar, agar masalah-masalah yang dihadapi UMKM bisa dibantu oleh usaha besar, baik dari sisi pembiayaan, market, ekosistem digital dan lainnya.

Meskipun, saat ini sudah ada 13 persen UMKM yang terhubung ke ekosistem digital, namun menurutnya masih ada 87 persen UMKM yang perlu didorong, didukung, dan dibimbing agar menyusul beralih ke digital market.

“Hanya 13 persen yang terhubung dengan ekosistem digital, maka 87 persen masih offline. Nah ini akan menjadi perhatian kita. Presiden juga dalam rapat kabinet menyampaikan akan mempercepat digitalisasi UMKM, sehingga ke depan masalah-masalah pembiayaan yang sulit bagi UMKM itu akan dimudahkan,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya