Kemkominfo Diminta Pantau Kualitas Jaringan Operator Pendukung Subsidi Kuota Belajar Online

Anggota Ombudsman meminta agar Kementerian Komunikasi dan Informatika turut memantau kualitas jaringan operator yang turut mendukung subsidi bantuan kuota untuk belajar online.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 01 Sep 2020, 17:13 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2020, 17:13 WIB
FOTO: Belajar Online dengan Wifi Gratis di Kolong Rel
Siswa belajar di kolong rel kereta api Mangga Besar, Jakarta,Rabu (19/8/2020). Proses belajar siswa tersebut menggunakan modem paket internet wifi gratis yang disediakan untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kemendikbud tengah mengumpulkan data peserta didik dan guru yang akan mendapat bantuan kuota data untuk belajar online dari pemerintah.

Langkah pemerintah memberikan bantuan kuota data untuk belajar online pun diapresiasi oleh Komisioner Ombudsman Ahmad Suadi. Apalagi bantuan subsidi kuota ini termasuk rekomendasi Ombudsman untuk meringankan beban masyarakat melaksanakan PJJ.

Kini, setelah subsidi kuota data berjalan, Suadi menilai Kemendikbud perlu melakukan edukasi kepada siswa dan orangtua agar subsidi ini bisa bermanfaat untuk mendukung PJJ.

Selain itu, Suadi juga mengingatkan Kemendikbud dan Dinas Pendidikan daerah agar bijaksana dalam memilih operator telko yang menyalurkan subsidi kuota kepada peserta didik dan guru.

"Yang harus diingat oleh Kemdikbud dan Disdik adalah sinyal operator seluler tidak semuanya ada di satu daerah dan kualitasnya tidak sama," kata Suadi dalam keterangannya, Selasa (1/9/2020).

Tidak hanya itu, Suadi juga meminta pemerintah melalui Kemkominfo memantau kualitas dan sebaran jaringan operator telekomunikasi. Tujuannya adalah agar masyarakat bisa mendapatkan layanan terbaik dari operator.

Operator Perlu Dipantau

Siswa SD Mendaki Bukit Agar Bisa Belajar Online
Siswa sekolah dasar mengikuti pembelajaran secara online menggunakan smartphone mereka di bukit Temulawak, Yogyakarta, Jumat (8/5/2020). Mereka harus ke atas bukit untuk mendapat sinyal yang bagus agar kegiatan belajar secara online dapat berlangsung. (AGUNG SUPRIYANTO/AFP)

Kemkominfo dan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) diminta Ombudsman untuk memantau operator yang jor-joran pada penawaran kuota data.

"Kemkominfo dan BRTI harus memantau pelayanan dari operator telekomunikasi. Termasuk kualitas jaringan dan sinyalnya. Saya setuju sekali kalau kualitas layanan operator diawasi dalam program subsidi kuota data ini. Sehingga penting diberikan reward dan punishment bagi operator yang menjadi mitra Kemdikbud dalam program subsidi kuota," kata Suadi.

 

Bisa Terapkan Reward and Punishment

Warung Kopi Ini Sediakan Wifi Gratis untuk Anak Sekolah Agar Bisa Belajar Online
Seorang siswa sekolah dasar belajar dengan menggunakan wifi gratis yang disediakan oleh warkop Rizki, di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Rabu (29/7/2020). Warung kopi tersebut menyediakan wifi gratis dan peminjaman laptop serta handphone. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Contoh reward dan punishment-nya, menurut Suadi bisa dimasukkan ke klausul perjanjian kerjasama dengan operator. Misalnya, ketika peserta didik atau guru tidak mendapatkan layanan telekomunikasi yang baik, layanan tidak perlu dibayar.

Ombudsman juga menyarankan Kemkominfo dan Kemendikbud membuat kanal pengaduan untuk masalah-masalah yang muncul.

"Kalau pelayanan operator telekomunikasi mitra kurang baik, masyarakat bisa mengadukan ke kanal pengaduan yang dibuat Kemdikbud atau Kemkominfo atau bisa lapor terkait program subsidi kuota data PJJ ini kepada Ombudsman," kata Suadi.

(Tin/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya