Donald Trump Ogah Perpanjang Tenggat Waktu Penjualan TikTok

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump enggan memperpanjang tenggat waktu penjualan operasional bisnis TikTok kepada perusahaan AS.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 11 Sep 2020, 13:30 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2020, 13:30 WIB
Ilustrasi TikTok, Aplikasi TikTok.
Ilustrasi TikTok, Aplikasi TikTok. Kredit: antonbe via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump enggan memperpanjang tenggat waktu penjualan operasional bisnis TikTok kepada perusahaan AS.

"Antara saya tutup atau mereka (TikTok) menjualnya. Tidak akan ada perpanjangan tenggat waktu TikTok," tutur Donald Trump ketika ditanya wartawan, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (11/9/2020).

Donald Trump menegaskan, tenggat waktu penyelesaian penjualan TikTok ke perusahaan AS tetap pada 15 September 2020.

Pihak TikTok pun enggan memberikan komentar atas pernyataan Trump ini.

Sebelumnya, ByteDance selaku induk perusahaan TikTok telah mencari pembeli dan berupaya menyelesaikan kesepakatan pada pertengahan September ini. Hal ini ditujukan untuk mematuhi perintah Trump, mendivestasi aset TikTok.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ketakutan akan Ancaman Keamanan Nasional

TikTok
TikTok. Dok: money.com

TikTok dikenal sebagai platform video singkat tempat orang banyak menyalurkan kreativitasnya dalam bentuk tarian. TikTok pun cepat menjadi platform yang viral di kalangan remaja AS.

Namun, para pejabat AS menyatakan keprihatinan bahwa informasi para pengguna AS yang didapatkan oleh pihak aplikasi bakal diteruskan ke pemerintah Beijing.

TikTok berkali-kali menyebut, pihaknya tak akan memenuhi permintaan apapun untuk membagikan data penggunanya kepada pemerintah Tiongkok.


Pemisahan Operasi TikTok AS Sulit Tanpa Software ByteDance

fitur tag location TikTok
Fitur Tag Location di TikTok (Foto: TikTok)

Sebelumnya, awal bulan ini Reuters melaporkan bahwa calon pembeli TikTok tengah mendiskusikan empat cara menyusun akuisisi TikTok dari ByteDance, termasuk membeli operasi aplikasi TikTok di AS tanpa membeli software utamanya.

"Saya yakin ada sejumlah backdoor yang dibangun ke dalam kode dan tentu saja, ByteDance tahu persis apa itu. Jadi perlu ada pemisahan yang bersih, jelas, dan total," kata Senator Republikan Josh Hawley tentang akuisisi ini.

(Tin/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya