Liputan6.com, Jakarta - Jelang pemilihan umum presiden Amerika Serikat (AS) November mendatang, empat astronaut dilaporkan akan memilih presiden dari luar angkasa.
Ini bukan pertama kalinya astronaut AS memberikan hak suara dari luar angkasa.
Advertisement
Baca Juga
Mengutip laman The Verge, Kamis (1/10/2020), astronaut pertama yang dijadwalkan tiba di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) jelang Pemilu adalah Kate Rubins.
Rubins akan meluncur dengan roket Soyuz milik Rusia pada 14 Oktober, bersama dengan dua kosmonot Rusia.
Kepada Associated Press, Rubin mengaku dia berencana memberikan suara saat berada di orbit.
"Saya pikir sangat penting agar semua orang ikut memilih. Jika kami bisa melakukannya dari luar angkasa, saya yakin orang lain juga bisa melakukannya dari Bumi," tuturnya.
Rubins nantinya akan memilih bersama tiga astronaut AS lainnya yakni Mike Hopkins, Victor Glover, dan Shannon Walker.
Ketiganya akan terbang ke ISS menggunakan wahana antariksa milik SpaceX, Crew Dragon pada 31 Oktober mendatang.
Selain ketiga astronaut di atas, Crew Dragon akan membawa seorang astronaut asal Jepang Soichi Noguchi.
Bukan yang Pertama
"Kami semua berencana untuk melakukan pemungutan suara dari luar angkasa. NASA bekerja sangat baik dengan berbagai organisasi pemilihan berbeda, karena kami memberikan suara di berbagai negara bagian berbeda," kata Walker.
Namun menurutnya, secara keseluruhan rencananya adalah para astronaut bisa tetap melakukan pengambilan suara di luar angkasa.
Sebelumnya Walker pernah melakukan pengambilan suara di ISS saat dirinya pertama kali ke luar angkasa pada 2010 silam.
Bagi NASA mengadakan voting di luar angkasa adalah urusan yang selalu dilakukan. Pasalnya badan antariksa AS ini selalu berupaya mempertahankan kehadiran manusia secara terus menerus di ISS selama 20 tahun terakhir.
Dengan demikian, agensi memiliki banyak pengalaman dalam membantu para astronaut memilih capres masing-masing.
Advertisement
Proses Voting dari Luar Angkasa
Sebelum terbang, para astronaut NASA telah mengisi aplikasi Kartu Pos Federal yang merupakan formulir yang juga dipakai anggota militer untuk mengambil suara tanpa kehadiran si voter.
Setelah disetujui, panitera daerah yang mengawasi pemilihan di masing-masing negara bagian asal astronaut mengirimkan surat suara percobaan ke NASA dalam bentuk PDF.
NASA kemudian menguji apakah surat suara itu bisa diisi dari luar angkasa menggunakan komputer. Jika berhasil, Pusat Kontrol Misi NASA akan mengirimkan surat suara mereka kepada astronaut melalui email di Hari Pemilihan.
Selanjutnya, astronaut akan memilih masing-masing kandidat yang diinginkan, lalu mengirim kembali ke NASA. NASA pun bertugas mengirim kembali surat suara tersebut ke masing-masing kantor panitera daerah.
(Tin/Isk)