Tagar 6 Tahun Jokowi dan Aksi Demo Yogyakarta Trending Topic

Salah satu hal yang paling banyak dibahas di twit dengan tagar ini adalah nama Joko Widodo menjadi nama jalan di Uni Emirat Arab.

oleh M Hidayat diperbarui 20 Okt 2020, 11:40 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2020, 11:40 WIB
Senyum Jokowi-Ma'ruf Usai Dilantik Jadi Presiden dan Wakil Presiden
Joko Widodo atau Jokowi (kanan) dan Ma'ruf Amin (kiri) memberi keterangan usai dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2019-2024 di Gedung Nusantara, Jakarta, Minggu (20/10/2019). Jokowi dan Ma'ruf Amin terlihat senyum semringah usai pelantikan. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Hari ini, Selasa (20/10/2020), tepat setahun Joko Widodo menjadi presiden Indonesia untuk kedua kalinya. Menandai hal tersebut, netizen menuliskan twit dengan tagar 6 Tahun Jokowi.

Di media sosial berbasis mikroblog itu, ketika artikel ini disusun, tagar tersebut berada di posisi kedua. Salah satu hal yang paling banyak dibahas di twit dengan tagar ini adalah nama Joko Widodo menjadi nama jalan di Uni Emirat Arab.

Dalam twit di akun pribadinya, @jokowi, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menuliskan sebuah twit berikut foto dari jalan yang dimaksud. 

"Seruas jalan di Abu Dhabi, UEA, diresmikan sebagai Presiden Joko Widodo Street oleh Sheikh Khalid bin Mohammed bin Zayed Al Nahyan, Chairman Abu Dhabi Executive Office. Di balik nama jalan itu, ada harapan agar hubungan kedua negara semakin kokoh dan bermanfaat bagi rakyat," kata Jokowi.

Hingga pukul 11.30 WIB twit itu direspons netizen dengan 1.000-an retweet, 400-an reply, dan lebih dari 7.000 an likes.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Aksi di Yogya Trending Topic

Selain itu, tagar lainnya yang menjadi trending topic adalah aksi demo Yogyakarta. Memang, sejak kemarin ramai diwartakan bahwa pada hari ini akan ada aksi dari elemen mahasiswa dan buruh.

Selain di Jakarta, aksi ini direncanakan berlangsung di kota lainnya seperti Bandung dan Yogyakarta.

Aksi itu merupakan lanjutan dari aksi sebelumnya, yang merupakan salah satu bentuk penolakan atas Omnibus Law yang beberapa waktu lalu menuai kontroversi.

(Why/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya