Google Kena Gugat Terkait Klaim 4K di Stadia

Google kena gugat karena telah membuat klaim palsu dan menyesatkan terkait kualitas resolusi 4K di platform Stadia.

oleh Yuslianson diperbarui 24 Feb 2021, 09:00 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2021, 09:00 WIB
Apa Itu Google Stadia?
sumber: google.com

Liputan6.com, Jakarta - Google kena gugat karena diklaim menipu konsumen terkait kualitas dan resolusi gim yang diiklankan di layanan gaming cloud mereka, yaitu Stadia.

Mengutip Gamesindustry, Kamis (24/2/2021), penggugat berpendapat Google telah membuat klaim palsu dan menyesatkan terkait kualitas platform Stadia.

Dalam berkas tuntutan tersebut, Google mengklaim Stadia menawarkan dukungan resolusi 4K saat bermain gim.

Selain Google, studio gim Bungie, dan id Software pun menjadi sasaran tuntutan tersebut karena klaim yang sama. Kenapa?

Karena akun Twitter akun Doom, Wakil Presiden Google, Phil Harrison, serta kutipan dari Bungie tentang Destiny 2 di platform Stadia menyebutkan tentang bagaimana Stadia mampu memainkan gim dengan resolusi 4K.

Penggugat menuduh Google tidak segera mengubah klaimnya tersebut meskipun sudah ada laporan, Stadia hanya meningkatkan (upscalling) resolusi gambar dari yang rendah ke kualitas 4K.

 


Minta Ganti Rugi

Berapa harga layanan Google Stadia. (Doc: Google Stadia)

Gugatan itu meminta Google dapat mengganti rugi uang sepenuhnya untuk semua konsumen yang sudah membeli Stadia.

Tak hanya itu, Google diminta untuk menampilkan resolusi dan fps gim saat main di Stadia.


Google Putuskan Berhenti Bikin Gim untuk Stadia

Google Stadia. (Doc: Stadia)

Google menutup divisi pengembangan gim internalnya untuk Stadia. Google menyebut, alih-alih membuat gim sendiri, perusahaan memfokuskan ulang tujuan Stadia, yakni menjadi rumah streaming gim milik banyak pengembang.

"Membuat gim terbaik di kelasnya butuh waktu bertahun-tahun dan investasi signifikan. Biayanya meningkat secara eksponensial," kata Wakil Presiden di Google dan Manajer Umum Stadia, Phil Harrison, dalam unggahan blog Google, dikutip dari The Verge, Selasa (2/2/2021).

"Mengingat fokus kami dalam membangun teknologi Stadia yang terbukti memperdalam kemitraan, kami memutuskan tidak akan berinvestasi lebih jauh dalam menghadirkan konten ekslusif dari tim pengembangan internal SG&E, di luar gim yang direncanakan hadir dalam waktu dekat," kata Harrison.

(Ysl/Why)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya