Liputan6.com, Jakarta - Facebook dikabarkan tengah mengembangkan produk audio chat yang mirip dengan Clubhouse.
Informasi ini berdasarkan pada keterangan dua orang yang mengaku punya informasi tentang masalah tersebut. Apalagi, Facebook memiliki tujuan untuk memperluas bentuk komunikasi lainnya.
Baca Juga
Huawei Pura 70 Ultra di Indonesia Ternyata Tak Pakai HarmonyOS dan Masih Berjaringan 4G
Heboh Salah Paham Isu Yovie & Nuno dan Hannah Al Rashid Soal Bayaran Video Musik, Sony Music Indonesia Buka Suara Meluruskannya
Insiden Handball Kiper Manchester United Jadi Kontroversi, Kapten Bodo/Glimt Bocorkan Perbincangan Wasit
Clubhouse sendiri merupakan aplikasi jejaring sosial berbasis audio yang selama beberapa bulan ini begitu populer di kalangan pengguna. Clubhouse menjadi ruang bagi pengguna saling berbincang mengenai berbagai topik populer.
Advertisement
Mengutip The New York Post, Rabu (24/2/2021), sumber yang tidak disebutkan namanya itu menyebut, CEO Facebook, Mark Zuckerberg, memiliki ketertarikan pada komunikasi berbasis audio.
Mark Zuckerberg dikabarkan mengikuti sebuah ruang obrolan di Clubhouse, di mana ia membicarakan mengenai teknologi augmented dan virtual reality.
Sumber yang sama juga menyebut, para pejabat eksekutif Facebook telah memerintahkan karyawan Facebook untuk membuat produk serupa Clubhouse.
Disebutkan, produk milik Facebook yang mirip Clubhouse tersebut tengah dalam tahap awal pengembangan. Kode nama proyek ini pun bisa berubah sewaktu-waktu.
"Kami telah menghubungkan orang melalui teknologi audio dan video selama bertahun-tahun dan selalu mencari cara baru untuk meningkatkan pengalaman tersebut bagi pengguna," kata juru bicara Facebook Emilie Haskell.
Sementara itu, perwakilan Clubhouse menolak untuk berkomentar.
Suka Sontek Aplikasi Lain
Facebook memang memiliki sejarah suka mengejar teknologi-teknologi guna mengejar berbagai media yang menarik pengguna, terutama untuk audiens muda.
Misalnya, Facebook mengakuisisi Instagram, WhatsApp, hingga perusahaan virtual reality Oculus. Semuanya diakuisisi ketika statusnya masih startup kecil.
Selain itu, jika kamu ingat, Facebook dikenal di Silicon Valley sebagai perusahaan yang tidak segan mengkloning alias menyontek para pesaingnya.
Misalnya pada 2016, Instagram menyalin salah satu fitur milik Snapchat, yakni Stories. Fitur ini memungkinkan pengguna berbagi video singkat dan foto dalam waktu 24 jam.
Instagram juga meluncurkan Reels pada tahun lalu. Reels merupakan produk video mirip TikTok.
Bukan hanya itu, ketika layanan telekonferensi Zoom begitu populer karena pandemi pada 2020, Facebook segera membuat Rooms, sebuah obrolan video group.
Tahun 2021 ini, Facebook juga mengerjakan produk yang bersaing dengan layanan buletin populer Substack.
Advertisement
Tentang Clubhouse
Facebook sendiri mencoba mengembangkan aplikasi-aplikasi eksperimental melalui tim Produk Eksperimen Baru. Tim tersebut mengerjakan aplikasi podcast, perjalanan, musik, dan lain-lain.
Sementara itu bicara soal Clubhouse, aplikasi yang didirikan Maret 2020 oleh Paul Davison dan Rohan Seth ini tengah digandrungi oleh pengguna internet, terutama yang memakai iPhone.
Aplikasi khusus undangan ini masih dalam tahap Beta alias pengujian sebelum dirilis secara luas. Kabarnya bahkan Clubhouse tengah mengembangkan aplikasinya untuk Android.
Apalagi belum lama Clubhouse mendapatkan suntikan dana USD 100 miliar dan membuatnya memiliki nilai valuasi USD 1 miliar pada Januari 2021.
(Tin/Ysl)