Liputan6.com, Jakarta - Pengembang gim (game) Valorant, Riot Games akan merekam percakapan pemainnya.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya pelecehan yang dilakukan secara langsung melalui pesan percakapan tersebut. Sehingga, pihak pengembang mudah untuk menemukan pelakunya.
Baca Juga
"Agar kami dapat mengambil tindakan terhadap pemain yang menggunakan komunikasi suara untuk melecehkan orang lain, menggunakan perkataan yang mendorong kebencian, atau mengganggu pengalaman bermain, kami perlu mengetahui apa yang dikatakan para pemain tersebut," tulis Riot Games, seperti dikutip dari Kotaku, Senin (3/5/2021).
Advertisement
Dengan demikian, Riot Games akan mulai mengembangkan kemampuan untuk menganalisis data suara.
Cara kerjanya, jika ada laporan terkait pelecehan, baru perusahaan akan merekam data yang diperlukan. Jadi, tidak secara menyeluruh perusahaan akan merekam dan memperhatikan percakapan pemain.
"Saat pemain mengirimkan laporan untuk perilaku yang mengganggu atau menyinggung dalam komunikasi suara, data audio yang relevan akan disimpan di wilayah terdaftar akun kamu dan dievaluasi untuk melihat apakah perjanjian perilaku kami dilanggar," jelas Riot Games.
Tak Akan Disimpan
Riot menjelaskan, terkait rekaman audio, itu tidak akan dibiarkan berada dalam sistemnya. Setelah ditemukan kasus terkait pelaporan atau pun tidak, rekaman audio tersebut akan dihapus.
Data Protection Officer and CISO, Chris Hymes, mengatakan Riot masih mengerjakan alat yang akan digunakan untuk mengevaluasi rekaman audio dan prosesnya kemungkinan akan otomatis.
Otomatisasi moderasi bisa jadi rumit, dan berisiko pada penegakan kasus yang tidak merata.
Untuk megatasi hal ini, Hymes merekomendasikan adanya moderasi yang didukung manusia untuk menyeimbangkan metode yang digunakan.
Advertisement
Valorant
Valorant akan jadi satu-satunya gim dari Riot yang akan menggunakan alat moderasi audio baru tersebut. Di gim ini, banyak pemain yang mengeluhkan soal isi percakapan yang kadang melecehkan.
Hasilnya, gangguan semacam itu membuat permainan menjadi sangat emosional dan semakin sulit, sementara sebagian lainnya berhenti bermain Valorant.
Namun, hingga saat ini belum ada waktu pasti kapan teknologi moderasi ini akan diterapkan di Valorant. Selain itu, fitur baru ini juga kemungkinan dibawa ke game populer lainnya, seperti League of Legends.