Berbahaya, Software Windows 11 Palsu Dipakai untuk Sebar Malware

Meskipun Microsoft sudah menyediakan installer Windows 11 dari situs resminya, masih banyak pengguna yang mendownload OS anyar ini dari situs tidak resmi dan berbahaya.

oleh Yuslianson diperbarui 26 Jul 2021, 09:30 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2021, 09:30 WIB
Windows 11. Dok: Microsoft
Windows 11. Dok: Microsoft

Liputan6.com, Jakarta - Penjahat siber sudah mulai memanfaatkan euforia menjelang peluncuran sistem operasi (OS) baru milik Microsoft, yakni Windows 11.

Walau belum diluncurkan secara resmi oleh Microsoft dan banyak pengguna penasaran seperti apa penampilan OS baru itu, pelaku kejahatan merilis installer Windows 11 palsu yang berisikan malware, adware, dan tools berbahaya lainnya.

Meski Microsoft baru secara resmi meluncurkan Windows 11 di seluruh dunia pada awal 2022, pengguna yang terdaftar dalam program Insider sebetulnya sudah bisa mencoba OS baru ini sejak bulan lalu.

Akan tetapi, bagi pengguna yang tidak ikutan program Insider lebih memilih mengunduh Windows 11 dari sumber tidak resmi, seperti yang diungkap oleh tim peneliti keamanan Kaspersky.

"Meskipun Microsoft sudah menyediakan installer Windows 11 dari situs resminya, masih banyak pengguna yang mengunjungi website lain untuk men-download OS anyar ini," kata Kaspersky dikutip dari Bleeping Computer, Senin (26/7/2021).

"Situs web pihak ketiga ini berpotensi menjadi tempat penjahat siber membagikan software resmi atau Windows 11 yang berisi malware atau program berbahaya lainnya,"

 

Windows 11 Palsu Berisikan Malware

Tampilan Baru Microsoft Store Windows 11. (Microsoft Store)

Lebih lanjut, pelaku kejahatan sering kali menggunakan cara membuat program downloader sehingga dapat mengirimkan payload berbahaya lainnya ke komputer korban yang sudah terinfeksi.

Di Windows 11, installer digunakan untuk memancing korban untuk menginstal program berbahaya lainnya--tanpa sepengetahuan korban, mulai dari adware, trojan, software pencuri password, dan masih banyak lagi.

Program Windows 11 palsu sendiri hanya berukuran 1,75 GB. Saat diluncurkan, pengguna akan ditampilkan halaman yang tampak seperti wizard penginstalan Windows.

Namun, laman ini ternyata dipakai pelaku untuk mengunduh dan menjalankan penginstal kedua yang dirancang agar adware dan malware terpasang di PC tanpa diketahui korbannya. 

Ada Notifikasi Lisensi Palsu

Pesan installer kedua akan muncul dan dilengkapi dengan license agreement atau perjanjian lisensi (yang hanya dibaca oleh sedikit orang).

Ketika diklik untuk lanjut, program akan mengunduh '86307_windows 11 build 21996.1 x64 + activator' ke PC, dan akan menginstal beberapa software sponsor yang berisikan program berbahaya.

"Jika Anda menerima perjanjian tersebut, berbagai program jahat akan diinstal pada mesin Anda," kata tim Kaspersky.

(Ysl/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya