Mark Zuckerberg Buka Suara soal Facebook Papers

Mark Zuckerberg buka suara soal berbagai tudingan yang mereka terima akhir-akhir ini, berdasarkan dokumen internal yang bocor lewat Facebook Papers

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 26 Okt 2021, 12:44 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2021, 11:30 WIB
Mark Zuckerberg
CEO Facebook Mark Zuckerberg (Foto: Wallpapers Web)

Liputan6.com, Jakarta - Melalui unggahannya, CEO Facebook Mark Zuckerberg merespons berbagai tudingan yang dialamatkan pada perusahaannya akhir-akhir ini, termasuk dengan kemunculan Facebook Papers.

Dalam statusnya, dikutip Selasa (26/10/2021), Mark Zuckerberg menilai apa yang mereka lihat saat ini adalah upaya untuk memberikan gambaran palsu tentang Facebook. Ia sendiri tidak menyebut secara spesifik istilah "Facebook Papers."

Menurut Zuckerberg, organisasi besar memang sudah seharusnya diperiksa dengan cermat.

"Kritik beriktikad baik membantu kita menjadi lebih baik," tulis pria yang juga menjadi salah satu pendiri platform jejaring sosial terbesar di dunia itu.

"Namun pandangan saya adalah apa yang kami lihat merupakan upaya terkoordinasi untuk secara selektif menggunakan dokumen yang bocor untuk melukiskan gambaran palsu tentang perusahaan kami," ujarnya.

Zuckerberg mengklaim, mereka memiliki budaya terbuka, di mana mereka mendorong diskusi dan penelitian tentang pekerjaannya.

"Sehingga kami dapat membuat kemajuan pada banyak masalah kompleks, yang tidak spesifik hanya untuk kami," tulis suami Priscilla Chan itu.

"Kami memiliki program industri terkemuka untuk mempelajari efek produk kami dan memberikan transparansi dalam kemajuan kami karena kami peduli untuk mendapatkan hak ini," imbuhnya. 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Singgung Apple

Mark Zuckerberg
CEO Facebook Mark Zuckerberg (AP Photo/Jacquelyn Martin)

Pada statusnya itu, Zuckerberg juga mengklaim mereka membuat kemajuan yang baik pada kuartal saat ini di sejumlah produk prioritasnya, dengan komunitas yang disebut terus berkembang.

"Sekarang ada hampir 3,6 miliar orang yang secara aktif menggunakan satu atau beberapa layanan kami," ungkapnya.

Dia juga menyinggung hambatan pendapatan di kuartal ini, termasuk dari perubahaan Apple yang ia klaim tidak hanya berdampak negatif pada bisnis mereka.

"Tetapi juga jutaan usaha kecil di masa yang sudah sulit bagi mereka dalam perekonomian," kata Zuckerberg.

Facebook dikabarkan tengah menghadapi krisis besar selama 17 tahun eksistensinya. Konsorsium beranggotakan 17 organisasi berita AS menerbitkan serangkaian cerita secara kolektif yang disebut 'The Facebook Papers'.

The Facebook Papers dibuat berdasarkan lebih dari sepuluh ribu halaman dokumen internal perusahaan dan diberikan kepada Congress AS oleh mantan karyawan Facebook Frances Haugen.

Intisari dari The Facebook Papers mengungkap tentang bagaimana perusahaan memilih mendapatkan keuntungan ketimbang memastikan keselamatan dan kepentingan publik.

Isi Facebook Papers

Bos Facebook Mark Zuckerberg Hadapi Sidang Parlemen Eropa
CEO Facebook Mark Zuckerberg memberi keterangan di markas Parlemen Eropa di Brussel, Belgia, Selasa (22/5). Zuckerberg memberi keterangan terkait skandal kebocoran data Facebook. (EBS/AFP)

Dikutip dari CNN, Senin (25/10/2021), salah satu laporannya adalah bagaimana kelompok terkoordinasi di Facebook menabur konflik dan perselisihan.

Moderasi konten di beberapa negara yang tidak berbahasa Inggris juga disorot. Ada pula laporan mengenai bagaimana pelaku perdagangan manusia memakai platform Facebook untuk mengeksploitasi orang.

Sebelumnya The Wall Street Journal yang juga bagian dari konsorsium mengungkap Facebook Papers ini mengangkat kekhawatiran mengenai dampak Instagram terhadap gadis remaja.

Kepala Keamanan Global Facebook Antigone Davis harus memberikan penjelasan di sidang subkomite Senat AS terkait kasus tersebut.

Frances Haugen yang dikenal sebagai whistleblower di kalangan media AS bersaksi di hadapan subkomite Senat. Ia mengatakan, "Produk Facebook membahayakan anak-anak, memicu perpecahan, dan melemahkan demokrasi."

Selanjutnya, anggota subkomite meminta CEO Facebook Mark Zuckerberg untuk memberikan penjelasan.

Tak cukup Frances Haugen, karyawan Facebook lainnya secara anonim mengajukan keluhan terhadap Facebook ke SEC dengan tudingan mirip Haugen.

(Dio/Ysl)

Infografis Skandal Kebocoran Data Facebook

Infografis skandal kebocoran data Facebook
Infografis skandal kebocoran data Facebook
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya